Lihat ke Halaman Asli

Irsal Efendi

Pendidik

Membangun Empati Siswa Melalui Program Empati Sekolah

Diperbarui: 25 Juni 2023   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Empati SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan - Berbagi makanan ke Panti Asuhan (Dok. pribadi)

Tingginya angka kenakalan remaja pada saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Beragam kasus dan peristiwa yang terjadi menjadi cerminan kondisi yang tidak baik dalam perilaku mereka selama ini. Kasus yang terjadi pun terkadang sampai di luar nalar akal sehat kita sebagai manusia. Seperti kekerasan dan perundungan yang seakan sudah menjadi kebiasaan bagi mereka.

Apa yang dapat kita lakukan dalam pendidikan ?

Membangun empati siswa bisa menjadi salah satu caranya. Empati sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang orang lain alami, rasakan dan pikirkan menjadi salah satu "kebutuhan" yang harus diberikan kepada mereka. Pandai merasa seperti itulah kiranya dalam bahasa yang lebih sederhana.

Kesempatan belajar dan membangun empati siswa dapat di desain melalui program empati sekolah. Program ini dapat memfasilitasi siswa untuk dapat mengembangkan rasa empatinya. Kegiatan yang dapat dikembangkan berupa aktivitas kerjasama dan keterampilan sosial. Program empati sekolah dapat di ajarkan di kelas melalui projek kolaboratif, bermain peran, diskusi kelompok dan kegiatan ekstrakurikuler dan kepedulian sosial.

Kunjungan ke panti asuhan secara berkala, berbagi kepada masyarakat umum yang kurang mampu, bergotong royong di lingkungan sekolah bersama dengan warga sekitar sekolah, membuat projek dukungan terhadap usaha mikro masyarakat sekitar menjadi program empati yang patut untuk dicoba.

Kunjungan ke Panti Asuhan oleh Siswa SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan (Dok. pribadi)

Kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat mendorong siswa untuk aktif terlibat. Keterlibatan siswa dalam kegiatan memberikan kesempatan kepada mereka untuk lebih dapat memahami dan mengasah  empatinya.

Sekolah juga dapat menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan empati siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun norma sosial yang positif, memperkuat hubungan antara siswa dan staf sekolah, serta mendorong sikap saling menghormati dan kerja sama. Pastikan ada sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk siswa yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan empati.

Pada akhirnya, keterampilan sosial siswa dengan memiliki empati yang kokoh dapat menjadi penghalang siswa untuk melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain sehingga siswa dapat terhindar dari kenakalan remaja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline