Lihat ke Halaman Asli

Irpan Rispandi

IT - Poet - Writer

Macao, Gerbang Jalur Sutera yang Kini Jadi Surga Pariwisata

Diperbarui: 19 Desember 2017   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Macao di jaman dulu

Ou Mun atau Gerbang Niaga sejak dulu telah menjadi kota pelabuhan yang terkenal. Kota yang terletak di kawasan Delta Sungai Mutiara, Guangzhou ini merupakan bagian dari Jalur Sutera, jalur perdagangan lintas benua di masa lalu yang terkenal itu. Di Ou Mun, kapal-kapal bertolak ke Roma dengan membawa muatan berupa kain sutra berkualitas tinggi.

Penduduk Ou Mun kala itu umumnya adalah Nelayan yang berasal dari Fujian dan Petani dari Guangdong. Selain menyebut Ou Mun, para penduduk menyebut tempat tinggalnya ini A Ma Gao, atau Tempat A Ma. A Ma adalah dewanya para pelaut.

Pada tahun 1550, para penjelajah Portugis mendarat di Ou Mun. Mereka menyebut nama tempat ini Ma Gao. Lambat laun penyebutannya berubah jadi Macao.

Sampai tahun 1999, Macao berada di bawah kekuasaan Portugis. Tak heran kalau segala hal di Macao ini serba Portugis. Nama tempat dan nama jalan dominan berbahasa Portugis, arsitektur banyak sekali yang bernuansa Portugis. Meski demikian, karena Macao berada di daratan Tiongkok, tentu saja tradisi dan kebudayaan Tiongkok tetaplah ada.

Pertemuan 2 kebudayaan besar ini, menjadikan Macao tempat yang unik. Di Macao terdapat benteng kokoh khas Eropa lengkap dengan meriam-meriamnya, namun di sini juga berdiri kuil A Ma yang indah dan megah. Bangunan - bangunan bersejarah dengan arsitektur Eropa maupun Tiongkok tetap berdiri dan terpelihara dengan baik. Oleh karena itu, layaklah kalau Macao dikukuhkan menjadi Situs Warisan Dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Fortaleza de Monte

Secara administratif, Macao kini berada di bawah pemerintahan Republik Rakyat Tiongkok. Letaknya bersebelahan dengan Hongkong. Macao terdiri dari 4 wilayah utama, yakni Macao, Taipa, Coloane dan Cotai. Bahasa Resmi yang digunakan di Macao ada dua yakni bahasa Portugis dan bahasa Mandarin. Adapun bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari, yang paling besar adalah adalah Kantonis, selain itu ada yang berbicara bahasa Mandarin, Hokkian, Inggris, dialek-dialek Bahasa Tionghoa lain, Tagalog, Portugis dan lain-lain (termasuk bahasa Putua yang merupakan Bahasa tradisional Macao).

Selain kota pelabuhan Macao juga pernah menjadi kota Industri.Banyak pabrik berdiri disini seperti Pabrik Tekstil, Elektronik dan Mainan. Dan sekarang ini Macao telah bertransformasi menjadi kota Wisata kelas dunia. Untuk mendukung perannya ini, Macao dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti: Hotel, Resorts, Fasilitas MICE (Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions), Restoran bahkan Kasino pun ada.

Wisata ke Macao

Setelah mengenal lebih jauh dengan Macao, kita tentu tertarik untuk mengunjunginya bukan? Baiklah, berikut adalah beberapa informasi yang bermanfaat untuk kita selama berwisata di Macao.

Yang pertama dan utama adalah kantor perwakilan Indonesia yang ada di Macao. Bagaimanapun ketika di negeri orang, di manapun, sangatlah penting kalau kita mengetahui kantor perwakilan Indonesia. Untuk di Macao, terdapat Pusat Pelayanan Warga Indonesia (PPWI). Lokasinya ada di:

Lokasi Pusat Pelayanan Warga Indonesia di Macao SAR

Pusat Pelayanan Warga Indonesia di Macao SAR
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline