Lihat ke Halaman Asli

Ego

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terjaga dengan perasaan yang tak menentu. Entah apa yang ada dibenakku pun aku tak mengerti. Yang aku inginkan sekarang hanyalah diam, diam utk tidak mengatakan apapun, diam untuk tidak melakukan apapun, dan juga diam untuk tidak merasakan apapun.

Apakah yang kurasakan ini kecewa, sungguh aku pun tidak tau, rasanya tidak pantas saja merasakan kekecewaan . Harus kecewa pada apa??? Tidak ada yang pantas untuk dikecewakan, semua sudah berjalan pada alurnya dan memang begitulah adanya, sedangkan kini aku hanya mencoba berjalan balik untuk melawan arusnya. Hanya itu mungkin yang kini membuatku tersiksa. Suatu kesalahan yang aku lakukan sendiri sehingga akhirnya menyiksaku sendiri pula.

Mungkin dulu engkau pernah mengalaminya teman, mungkin engkau pun pernah merasakannya. Sampai disatu masa, kau merasa jenuh. Jenuh dengan apa yang kau jalani, jenuh dengan mimpi- mimpimu yang senantiassa membelenggumu. Yaaa…mimpi-mimpi yang menjadikanmu robot tanpa logika yang hanya terus-terusan digerayangi fikiran untuk meraih sesuatu yang kau dambakan. Aku memilikinya sekarang, aku memiliki kehidupan seperti itu, aku memiliki iramanya sendiri dalam hidupku. Aku punya berjuta mimpi yang entah mengapa kini tak hanya melebihi penjara bagi hidupku. Dan aku berharap aku bisa lepas darinya.

Kini aku sadar hidupku bukanlah cerita indah khayalanku. Tidak ada hidup nyata sepeti yang ada dibenakku. Kehidupan seperti itu mungkin hanya layak ada saat aku memejamkan mata. Tidak akan pernah ada dalam dunia sadarku ini. Tidak akaan pernah ada sosok ideal itu, tidak akan pernah ada kehidupan yang seindah itu, tidak akan pernah ada, semua mimpiku tidak akan pernah ada.

Dan kini aku hanya ingin berdamai, berdamai dengan keadaanku. Lepas, bebas, menikmati segalanya sesukaku. Tanpa ada yang melarangku, tanpa perlu mendengar kata keperdulian palsu. Tanpa perlu merasakan kebohongan-kebohonganlagi, janji-janji manis sesaat yang tak bisa dipercaya. Sudah cukup aku merasakannya, sdh cukup aku menikmatinya. Dan sekarang semuanya harus berhenti, segera berakhir. Dan jika engkau ingin kembali, silahkan engkau bermimpi...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline