Lihat ke Halaman Asli

Efek UN

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Musim UN SLTP dan SLTA sudah berakhir, anak-anak sekolah pun terbebas dari beban UN. Tetapi bagaimana cara mereka melepas penat selepas UN?

Ternyata sunggguh miris! Banyak dari mereka yang melakukan tindakan amoral! Seperti di Kendal, telah didapati sekitar 10 pasang pelajar- oleh satpol PP hendak melakukan pesta sex di sebuah losmen. Bahkan mereka beralasan hendak menenangkan diri setelah menempuh UN. Naudzubillah!!!

Belum lagi di tempat yang berbeda ada yang merayakan selesainya UN dengan minum miras bahkan pesta bikini di sebuah hotel bintang 5  di Jakarta, walaupun akhirnya dibatalkan karena banyak mendapat kecaman.

Lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian-kejadian ini??? Sesungguhnya semua pihak bertanggung jawab atas keadaan generasi muda. Mulai dari orang tua,lembaga pendidikan/sekolah,masyarakat bahkan negara!

Tetapi dikarenakan saat ini sistem yang berjalan/digunakan adalah sistem demokrasi yang rusak yang mengusung 4 kebebasan (kebebasan beragama, berperilaku, berbicara dan berkepemilikan) sehingga semua seolah tidak peduli, kecuali segelintir orang.

Maka dalam hal ini, perilaku remaja saat ini adalah salah satu hal yang dapat diatasi jika dijalankan dengan solusi yang shohih/benar.

Yaitu dengan Islam. Hanya Islam yang memiliki aturan yang menyeluruh yang pasti maslahat untuk seluruh umat  dan memiliki aturan yang lengkap termasuk dalam pendidikan, penjagaan aqidah dan moralitas. Dimulai dari peran orang tua yang harus sesuai dengan aturan Islam, masyarakat yang harus menegakkan kontrol sosial dengan amar ma'ruf nahi munkar, hingga negara yang menerapkan hukum/syari'at Islam beserta sanksinya.

Dan negara yang mampu untuk menegakkan sistem Islam ini hanyalah negara Islam, yaitu Khilafah Islamiyah yang berpijak pada metode kenabian.

Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline