Lihat ke Halaman Asli

Antara Kamu, Bumi, dan Rotasi

Diperbarui: 6 April 2019   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selepas tujuh purnama kau tak lagi menjadi bayang
Mungkin kau tersangkut pada selayang kabut di awan

Mungkin kau berpulang pada rutinitas kehidupan
Mungkin kau memikirkanku sebatas kenang

Dan rindu-rindu itu hanya jadi perih bertabur garam
Menggapai mu pun tak sanggup kulakukan
Hati sudah menjelma masam,
cinta mungkin hanya sampah yang perlu dibuang

Waktupun berkejaran, menuju cerita usang
yang sebentar lagi hilang di ingatan

Namun bumi terlalu curang,

Bumi main belakang,
Bumi berotasi,
Menghadirkanmu kembali sekejap pandang

Hingga di sebuah titik temu,
kita melingkari masa lalu,
melepas sisa rindu yang palsu

Mungkin kau hanya berkelana mencari nyaman yang hilang
Mungkin kau kabur diam-diam dari belenggu

Mungkin kau mendatangiku sebatas menjawab ragu

Dan mungkin hanya antara kamu, bumi, dan rotasi, yang punya ruang berkompromi
sehingga aku tak punya tempat menanti

Lalu di bumi ini, sekali lagi, kamu dibawa pergi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline