Hari ini jumat tepat hari kelima anak saya berada di rumah sakit karena radang tenggorokan dan matanya yang membengkak, kebetulan didekat rumah sakit kami yaitu rumah sakit akademis ada masjid raya makassar dimana merupakan masjid kedua terbesar di kota makassar tetapi merupakan masjid dengan sejarah yang sangat panjang.
suara adzan telah terdengar sayapun bergegas kesana, setelah tiba langsung mencari tempat parkir, disambut ibu yang sdh berjaket orange yang merupakan pakaian wajib seorang jukir( juru parkir), si ibu memberikan arahan ke tempat yang menurutnya aman, setelah turun langsung disodori tiket parkir sayapun langsung membayarnya.
Sungguh banyak orang yang mencari rejeki di kawasan ini di saat sholat jumat, ada yang menjual cincin yang menurut saya hal yang tidak masuk akal, ngapain cincin digosok-gosok terus dianggap mempunyai kekuatan gaib. Didepan pintu masuk banyak yang menawarkan jasa penitipan sendal, dengan profesional dia memberikan kupon yang menunjukkan nomor penitipan sendal kita dan memukul-mukul celengan sebagai tanda bahwa cara pembayarannya yah dimasukkan kedalam celengan tersebut tapi mereka tidak menetapkan tarif semua sesuai keihklasan kita, sedikit melangkahkan kaki kita akan menyaksikan seseorang layaknya seorang dokter membawa alat untuk mengukur tensi dia memeriksa kesehatan seseorang cuman saya tidak tinggal dan memperhatikannya karena itu juga saya anggap tidak masuk akal. Kemudian setelah itu kita dihadang lagi oleh anak-anak yang menjajakan koran yang dengan semangat dan setengah memaksa menjual korannya.
Setelah menyelesaikan sholat jumat seluruh penjual kembali menjajakan barang dagangannya tetapi sekarang bertambah lagi dengan munculnya banyak ibu-ibu tua yang ditemani anaknya untuk meminta-minta kepada jemaah yang keluar, katanya juga setelah selesai sholat begini ada juga yang menawarkan jasa pijat (cuman saya tidak menjumpainya karena saya keburu puluang), sungguh banyak sekali perputaran uang dikawasan masjid raya tersebut di hari jumat, dan banyaknya orang menggantungkan hidupnya di kawasan ini. Allahu akbar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI