Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Soft Skill Penting yang Harus Dimiliki Apoteker

Diperbarui: 25 Juni 2024   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: by senivpetro via freepik.com

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat diundang almamater untuk menghadiri acara sharing terkait kurikulum program studi profesi apoteker (PSPA). Diskusi tentunya seputar mata kuliah apa saja yang paling bermanfaat terkait bidang-bidang pekerjaan dari para alumni, dan mata kuliah apa yang perlu ditambahkan sebagai bentuk improvement kurikulum sehingga dapat memberikan kompetensi & bekal yang lebih memadai bagi para lulusan di masa depan. Selain itu, kira-kira soft skill apa saja yang perlu dimiliki apoteker berdasarkan pengalaman para alumni di dunia kerja.

Sebelumnya saya juga memenuhi undangan dari salah satu fakultas farmasi universitas swasta untuk memberikan sharing mengenai pekerjaan kefarmasian di fasilitas distribusi obat.

Apa yang saya lihat, mahasiswa-mahasiswa ini ada yang antusias menjalani praktik kerja profesi apoteker (PKPA), tapi ada juga yang menjalankannya hanya sekadar formalitas untuk memenuhi kredit kuliah. 

Bisa jadi karena mereka belum memperoleh bekal yang memadai tentang tugas dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian. Sehingga mereka juga belum memiliki bayang jelas mengenai apa yang harus mereka lakukan saat terjun ke dunia kerja. Atau soft skill apa yang harus mereka miliki untuk menunjang pekerjaan mereka nanti.

Pekerjaan Kefarmasian & 10 Stars of Pharmacist

Menurut PP 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, ada 4 ruang lingkup pekerjaan kefarmasian yakni pengadaan sediaan farmasi; produksi sediaan farmasi; distribusi sediaan farmasi; dan pelayanan sediaan farmasi. Tentunya tugas dan tanggung jawab apoteker pada masing-masing bidang ini berbeda. Oleh sebab itu apoteker harus memiliki bekal (teori) yang cukup sebelum terjun ke dunia pekerjaan kefarmasian.

Calon apoteker harus paham apa saja kewenangan apoteker sebagai penanggung jawab teknis di fasilitas produksi, distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi.

Ilmu-ilmu dasar mengenai standar mutu produksi, distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi ini dapat diperoleh melalui perkuliahan maupun praktik kerja profesi apoteker (PKPA) yang sekaligus juga akan menjadi hard skill seorang apoteker. 

Misalnya Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB); Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB); standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit/apotek, dan lainnya.

Selain itu, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kefarmasiannya, seorang apoteker juga harus memiliki kualitas peran profesional yang dikenal dengan konsep 10 Stars of Pharmacist.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline