Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

AMR, Mungkinkah Menjadi Silent Pandemic Berikutnya?

Diperbarui: 18 November 2022   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi uji sensitivitas antibiotik. Biakan bakteri digores pada media agar lalu diletakkan disc antibiotik. Area jernih menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri / bakteri tidak resisten. (Sumber: en.wikipedia.org)

Hingga artikel ini dipublikasikan, pandemi Covid19 belum juga dinyatakan selesai. Meskipun jumlah kasus sudah banyak berkurang dan sudah banyak negara yang mendeklarasi berakhirnya pandemi di negara mereka, tidak sedikit juga yang masih menerapkan protokol kesehatan. Saya berharap dalam waktu dekat, status pandemi secara global dapat segera dicabut supaya kita bisa kembali beraktifitas normal. Ya normal, bukan new normal.

Pertanyaannya, akankah muncul pandemi lain di masa depan? Melihat situasi dan kondisi global seperti sekarang, jawabannya tentu mungkin sekali terjadi.

Akhir-akhir ini dunia menghadapi banyak sekali tantangan di bidang kesehatan. Pada tahun 2019 WHO mengumumkan 10 ancaman kesehatan global yang sangat memerlukan perhatian dari seluruh praktisi kesehatan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Mulai dari polusi udara dan perubahan iklim; penyakit degeneratif; demam berdarah; HIV; hingga Resistensi Antimikroba.

Bertepatan dengan World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) yang diperingati pada tanggal 18-24 November setiap tahunnya, saya ingin kembali mengingatkan pembaca sekalian bahwa betapa seriusnya ancaman Resistensi Antimikroba ini.

Apa Itu AMR dan Faktor Penyebabnya

Saya ingat betul pernah menulis tentang Resistensi Antibiotik untuk memberikan edukasi bagi pembaca bahwa kita tidak boleh meremehkan ancaman kesehatan yang satu ini.

Serupa tapi tak sama, Antimicrobial Resistance/AMR (Resistensi Antimikroba) memiliki ruang lingkup yang lebih luas. AMR tidak hanya mencakup antibiotik, tetapi juga antifungi, antiparasit, dan antivirus.

AMR terjadi ketika bakteri, virus, parasit, dan fungi (jamur) terus bermutasi dari waktu ke waktu dan tidak lagi sensitif terhadap obat-obatan yang ada.

Dengan demikian penyakit infeksi bisa semakin sulit untuk disembuhkan dan berpotensi menyebabkan kematian, bahkan kematian massal seperti yang terjadi pada zaman dahulu ketika antibiotik belum ditemukan. Tak hanya penyakit infeksi, risiko pada operasi bedah mayor hingga kemoterapi pun akan meningkat.

Ada beberapa faktor penyebab AMR misalnya:

Penggunaan Antimikroba yang Tidak Sesuai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline