Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Mengenal dan Mewaspadai Food Fraud

Diperbarui: 3 Maret 2022   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: Gustavo Munoz/Dreamstime.com

Masih ingat kehebohan pemberitaan kasus produk susu yang dicampur melamin? Penggunaan melamin ini diawali dari pencampuran susu dengan air. Hal ini dapat menyebabkan turunnya kadar protein, sementara salah satu parameter pengujian produk susu adalah kandungan proteinnya. 

Nah, penambahan melamin pada susu dimaksudkan untuk mengelabui hasil pengujian kandungan protein, supaya memenuhi syarat. Mencampur melamin pada susu termasuk dalam tindakan Food Fraud (Penipuan Pangan).

Pernah dengar apa itu Food Fraud dan apa saja contohnya?

Pengertian dan Jenis-Jenis Food Fraud

Food Fraud dapat diartikan sebagai suatu tindakan penipuan terhadap pelanggan atau konsumen secara disengaja untuk memperoleh keuntungan yang tidak semestinya (FAO, 2020). 

Dikutip dari laman European Commission, Food Fraud juga dapat diartikan sebagai setiap tindakan yang diduga disengaja oleh bisnis atau individu untuk tujuan menipu pembeli dan mendapatkan keuntungan yang tidak semestinya darinya (merujuk pada Regulation 2017/625 pasal 2).

Ada 7 jenis tindakan yang dimasukkan dalam jenis Food Fraud yaitu:

1. Dilution

Dilakukan dengan mencampur bahan cair yang bernilai tinggi dengan cairan yang bernilai rendah. Misalnya menambahkan air pada susu segar atau menambahkan larutan gula pada madu.

2. Substitution

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline