Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Belajar dari Tulisan Opa Tjip dan Oma Rose

Diperbarui: 11 Januari 2021   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Koleksi Opa Tjiptadinata Effendi & Oma Roselina Tjiptadinata (via Kompasiana)

Selama menjadi penulis di Kompasiana, saya bersyukur telah banyak memperoleh relasi baru yang luar biasa dan memiliki minat yang sama terutama dalam dunia tulis menulis. Dari mereka saya telah belajar banyak hal. Jadi, meski hanya bersilaturahmi lewat dunia maya, tapi saya senang bisa mengenal para Kompasianer.

Di masa-masa awal saya aktif menulis di Kompasiana, saya ingat betul ada satu sosok Kompasianer yang menarik perhatian saya. Siapa lagi kalau bukan Opa Tjiptadinata Effendi yang kemudian sering saya pangil Opa Tjip.

Belakangan saya baru tahu kalau beliau ini merupakan Kompasianer senior yang dikagumi dan dihormati oleh Kompasianer lainnya, bahkan tim redaksi Kompasiana.

Pengalamannya dalam dunia tulis menulis tidak usah ditanya lagi, terbukti Opa Tjip telah menghasilkan banyak tulisan yang inspiratif. Kalau tidak percaya, lihat saja di profilnya. Hingga tulisan ini saya publikasikan, sudah ada 5268 artikel yang ditulis oleh Opa Tjip.

Tulisan saya kali ini bukannya sok menyanjung-nyanjung seseorang. Tapi saya hanya ingin mengungkapkan kekaguman saya kepada Opa Tjip dan Oma Rose karena sudah menginspirasi, memberi semangat dan menjadi panutan bagi saya untuk tetap semangat menulis dan menjalani hidup sehari-hari dengan baik.

Tulisan-tulisan Opa Tjip banyak mengulas tentang sekolah kehidupan yang ilmunya memang diperoleh berdasarkan pengalaman hidup beliau. Saya yang masih minim pengalaman hidup ini, bisa memperluas pandangan saya terhadap sesuatu berkat tulisan-tulisan Opa Tjip. Semua tulisan Opa Tjip yang saya baca, pada akhirnya selalu membuat saya bercermin, merefleksikan diri, mengingat keluarga dan sahabat, dan membangkitkan semangat saya ketika saya merasa jenuh dengan hal-hal tertentu. Pokoknya calming banget.

Memang saya belum betul-betul mengenal Opa Tjip. Hingga tulisan ini saya publikasikan, berinteraksi secara langsung saja belum.

Pertama kali saya melihat Opa Tjip dan Oma Rose adalah saat di Kompasianival tahun 2016. Saat itu saya masih sungkan untuk berkenalan. Dan karena saya juga tidak bisa hadir di Kompasianival secara rutin, sampai saat ini saya belum berkesempatan berbincang langsung dengan Opa Tjip. Tapi saya yakin ada waktunya nanti saya bisa bertemu beliau.

Belajar dari Tulisan Opa Tjip dan Oma Rose

Seperti yang sudah saya singgung tadi, tulisan Opa Tjip selalu membuat saya merefleksi diri dan bercermin, mengingat tentang keluarga, sahabat dan hal-hal yang pernah saya lalui. Jadi, apa saja yang bisa saya pelajari dari sekian banyak tulisan Opa Tjip?

Tetap berusaha rendah hati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline