Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Mengenali Ciri Obat Kedaluwarsa

Diperbarui: 28 April 2022   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi obat kedaluwarsa| Sumber: udaipurtimes.com

Dunia kesehatan kembali heboh karena kasus obat kedaluwarsa. Beberapa waktu yang lalu terungkap bahwa salah satu PBF (Pedagang Besar Farmasi) melakukan re-packing (pengemasan ulang) obat yang telah kedaluwarsa dan memasarkannya melalui apotek. Kini kasus obat kedaluwarsa muncul lagi, namun kali ini justru sarana pelayanan yang terlibat, yakni puskemas.

Sesuai dengan informasi yang banyak beredar di media online, disebutkan bahwa pasien bernama Ny. Novi yang sedang hamil berobat ke Puskesmas Kamal Muara dengan keluhan mual dan tidak selera makan. Pasien kemudian menerima obat berupa beberapa vitamin dan ternyata satu hari kemudian keluarga baru mengetahui bahwa Vitamin B6 yang diperoleh dari puskesmas sudah kedaluwarsa.

Meskipun kondisi pasien baik-baik saja, pihak puskesmas tetap berkomitmen untuk bertanggung jawab. Selain membebastugaskan sementara Apoteker yang bertugas, pihak puskesmas juga bersedia bertanggung jawab hingga persalinan.

Saya akui bahwa saya menyayangkan kurang aware-nya farmasis di puskesmas tersebut terhadap masa kedaluwarsa produk obat yang akan diberikan kepada pasien. Tentu seharusnya sudah ada SOP (Standard Operational Procedure) pengelolaan obat-obatan yang sudah mendekati tanggal kedaluwarsa (Expired Date), sehingga kecil kemungkinan pasien menerima obat ED.

Masih untung jika obat yang diberikan masih dalam kemasan aslinya sehingga pasien bisa mengecek sendiri tanggal kedaluwarsa sesuai yang tertera pada kemasan. Bagaimana jika pasien menerima obat (misalnya bentuk tablet atau kapsul) yang sudah tidak dengan kemasan aslinya alias dimasukkan ke dalam plastik obat? Tentu pasien tidak bisa memastikan sendiri bahwa obat sudah atau belum kedaluwarsa.

Selain itu cara dispensing (penyerahan obat) lainnya yang beresiko pasien tidak bisa mengetahui tanggal ED obat adalah jika obat yang diberikan tidak dalam satu strip utuh (dipotong sebagian sesuai jumlah yang dibutuhkan), sehingga mungkin saja informasi ED tidak lengkap terlihat pada kemasan karena terpotong.

Terlepas dari apa yang menjadi penyebab Vitamin B6 yang kedaluwarsa tersebut bisa sampai ke tangan pasien, saya justru ingin sharing sedikit mengenai cara mudah bagi kita sebagai konsumen (pasien) untuk mengenali obat yang sudah kedaluwarsa atau tidak layak konsumsi.

Ciri Obat Kedaluwarsa atau Rusak Berdasarkan Bentuk Sediaan

Ciri umum suatu obat telah kedaluwarsa atau rusak sehingga tidak layak dikonsumsi yaitu perubahan appearance (tampilan fisik seperti bentuk, warna, dan lainnya), bau, dan/atau rasa. Dan seperti yang sudah saya tulis dalam artikel sebelumnya bahwa obat memiliki berbagai macam bentuk sediaan yakni padat, cair, maupun gas.

Oleh sebab itu masing-masing bentuk sediaan tentunya memiliki beberapa ciri khusus saat kondisinya rusak (misal karena sudah kedaluwarsa atau penyimpanan yang salah), antara lain:

1. Sediaan Tablet

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline