Pernah dengar tentang Daun Kratom? Saya rasa mungkin banyak juga yang belum familiar dengan tanaman ini ya. Saya juga sebetulnya belum pernah melihat daun aslinya, namun memang pernah dengar tentang khasiat Daun Kratom.
Daun Kratom atau yang dikenal juga dengan Daun Ketum kini sedang kembali naik daun. Apalagi kalau bukan karena terkait dengan kontroversinya. Di samping dipercaya memiliki khasiat sebagai obat tradisional, ternyata status legalitasnya masih dipertanyakan.
Seperti yang diberitakan Kompas.com, baru-baru ini bahwa masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mendesak Pemkot, Pemda hingga Pemerintah Pusat untuk memastikan status legalitas Daun Kratom. Hal ini terutama setelah harga getah Karet anjlok, sementara usaha sampingan mereka untuk memperoleh pendapatan yakni berkebun Daun Kratom dianggap masih beresiko dari sisi hukum. Mengapa? Akan saya jelaskan nanti, jadi baca sampai habis ya.
Daun Kratom dan Khasiatnya
Tanaman dengan nama latin Mitragyna speciosa ini memiliki beberapa nama lain seperti Daun Biak, Kakuam, Ithang, Thom (Thailand), Biak-Biak (Malaysia) dan Mambog (Filipina).
Tanaman ini berwarna hijau sepanjang saat dan memiliki tinggi 15-25 m, di mana bagian luar batangnya berwarna abu-abu dengan tekstur yang cukup halus. Daunnya berwarna hijau gelap, mengkilap dengan panjang sekitar 17-20 cm. Tanaman ini banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara terutama di Thailand, Malaysia, Indonesia, Myanmar dan Papua Nugini.
Di Indonesia sendiri, tanaman ini banyak dijumpai di Kalimantan dan masyarakat setempat berkebun tanaman ini sebagai usaha sampingan mereka saat harga getah Karet turun. Menurut mereka harga Daun Kratom cukup menjanjikan sehingga budidayanya cukup digemari oleh masyarakat.
Daun Kratom dipercaya secara turun temurun memiliki khasiat sebagai obat tradisional (obat bahan alam) mulai dari sebagai obat diare, penghilang rasa sakit (analgesik), anti inflamasi (radang).
Tanaman ini dapat digunakan dalam bentuk daun segar (misalnya dikunyah), kering (simplisia) hingga konsentrat ekstrak dari simplisia dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Penggunaan simplisia dapat dimodifikasi dalam bentuk cairan (seperti rebusan teh), atau bubuk dalam kapsul.
Senyawa berkhasiat dalam daun ini bernama Alkaloid, di mana ada sekitar 25 jenis isolat Alkaloid yang dapat diisolasi.
Pada penggunaan dengan dosis rendah, Daun Kratom dapat menimbulkan efek stimulansia seperti Kafein yang dapat membuat seseorang lebih berenergi dan lebih waspada. Tak heran di Thailand sana, tanaman ini terkenal digunakan di kalangan kelas pekerja.