Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Mengapa Menulis dan Mengapa Kompasiana?

Diperbarui: 10 Oktober 2021   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi menulis. (sumber: pixabay.com/DariuszSankowski)

Beberapa bulan yang lalu, ada seorang mahasiswa tingkat akhir dari salah satu universitas di Jakarta yang mewawancarai saya untuk tugas akhirnya yang bertema Citizen Journalism

Awalnya saya sempat kaget karena tiba-tiba dia menghubungi saya via Instagram dan mengatakan ingin mewawancarai saya. Saat itu saya berpikir, mengapa saya? 

Saya bukan termasuk orang terkenal. Tema tulisan saya juga di Kompasiana tidak terlalu spesifik karena saya hanya menuliskan apa yang ada di pikiran saya. Jadi saya juga belum bisa dikatakan sebagai penulis khusus di bidang tertentu.

Namun karena saya termasuk orang yang sangat mendukung pendidikan dan literasi, saya menyanggupi untuk bertemu dan jadilah kami kopdar di salah satu kafe di mall daerah Jakarta Utara. 

Atas kesepakatan bersama, wawancara tidak dilakukan dengan kaku seperti tanya jawab, melainkan mengalir seperti mengobrol biasa. 

Pertanyaan demi pertanyaan mengalir terkait sejak kapan saya mulai bergabung menjadi Kompasianer, cara mendapatkan verifikasi anggota dari Kompasiana, kegiatan offline Kompasiana yang pernah saya ikuti, peran Kompasiana dalam membentuk Citizen Journalism yang beretika.

Cara Kompasiana memilih artikel-artikel penulis untuk ditayangkan sebagai artikel pilihan, featured article hingga menjadi headline (kalau ini saya menjawab atas dasar perkiraan subjektif saya saja karena sebetulnya hanya redaksi Kompasiana yang tahu pasti bagaimana cara mereka memilih artikel-artikel tersebut), manfaat bagi saya menjadi penulis di Kompasiana hingga mengapa saya lebih memilih menulis di Kompasiana.

Hari ini pun, setelah membaca beberapa artikel di Kompasiana tiba-tiba di pikiran random saya muncul pertanyaan, "Mengapa saya suka menulis di Kompasiana?" Padahal banyak platform media online lain yang mirip-mirip dengan Kompasiana atau membuat blog pribadi sekalian.

Artikel pertama saya di Kompasiana berjudul "Kembalikan Hak Pejalan Kaki" dipublish tanggal 17 Mei 2012 dan langsung menjadi headline. Saat itu saya belum paham istimewanya suatu artikel  menjadi headline

Saya tidak ingat betul bagaimana awalnya saya mengetahui Kompasiana, namun ketika saya tahu bahwa Kompasiana adalah tempat berkumpulnya para penulis dan karena saya juga sedang ingin mencurahkan pemikiran dan pengalaman saya terkait pejalan kaki, maka saya memutuskan membuat akun Kompasiana. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline