Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Tidak Melulu Negatif, ini Sisi Positif Menggemari Drama Korea

Diperbarui: 23 November 2017   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: muviblast.com

Kalau dengar satu kata: KOREA. Apa yang langsung terlintas di benak Anda? Macam-macam pasti jawabannya. Mulai dari KPop, Drama Korea alias Drakor, Kimchi, Pulai Jeju, de el el.

Baru-baru ini, saya baru saja selesai menonton salah satu Drama Korea yang nge-hits di tahun 2015 yang dibintangi So Ji Sub & Shin Min Ah (kalian penggemar drakor, pasti tahu filmnya!). Salah satu teman saya berkomentar begini ketika tahu saya lagi streaming marathon, "Jangan kebanyakan nonton kayak gituan. Ntar lo ikut-ikutan drama, trus gak bisa bedain mana nyata mana khayalan!" Duh sinisnya, pikir saya waktu itu.

Sudah sangat jelas, meski banyak sekali penggemar film dan Drama Korea di Indonesia, ada banyak juga yang skeptis. Menganggap tontonan semacam itu cuma bisa bikin mellow bin galau, suka mengkhayal tingkat tinggi, hingga mengganggu kesehatan gara-gara banyak yang sering begadang demi nonton marathon (menonton beberapa episode terus menerus secara streaming maupun offline). Saya setuju sekali bahwa hal-hal tersebut sangat mungkin terjadi sebagai akibat buruk dari terlalu banyak nonton Drama Korea.

Tapi ketika mereka yang skeptis-skeptis itu berpendapat demikian, mau tidak mau saya jadi kepikiran. Masa iya tidak ada sama sekali efek positif bagi penggemar drakor-drakor itu? Lalu pikiran random saya mulai berkelana, mencari alasan sebaliknya yang bisa mengimbangi pandangan skeptis itu. Dan beberapa hal yang bisa saya simpulkan mengenai sisi positif dari menggemari nonton Drama Korea misalnya:

Dapat Informasi dan Ilmu Baru

Ini yang paling saya suka. Siapa bilang isi Drama Korea cuma cerita cinta-cintaan segitiga atau segi empat yang diwarnai tarik ulur antara cowok ganteng nan kaya dan cewek cantik nan miskin? Yah, meski pola cerita Drama Korea ini mirip-mirip semua dan mudah ditebak endingnya, tapi ternyata ada banyak informasi terselubung yang disampaikan loh.

Ada macam-macam tema yang diangkat dan dikemas dengan menarik mulai seputar dunia hukum, medis, psikologis, action, pendidikan, komedi romantis hingga sejarah/saeguk! Dan menurut sepengamatan saya, tema-tema ini diangkat dengan cara yang serius. Maksudnya serius disini adalah, penulis skenario, sutradara dan pemainnya sudah melakukan riset untuk mendalami peran dan akting mereka, hingga properti dan setting tempatnya. Oleh sebab itu, ada informasi real yang bisa diambil dari film tersebut sehingga menambah sedikit ilmu bagi penontonnya. 

Bahkan lagu soundtrack-nya pun digarap serius, sehingga tak jarang penyanyinya juga ikutan booming karena film tersebut. Jadi Drama Korea memang tidak dibuat asal jadi seperti sinetron-sinetron di Indonesia. Asal ada tempat tidur plus orang berpakaian jas dokter dengan stetoskop dikalungkan di leher, jadilah setting rumah sakit.

Selain itu perlu diakui juga bahwa Negeri Ginseng tersebut  tahu betul bagaimana menjadikan film-film mereka sebagai sarana promosi pariwisata. Pulau Jeju, Pulau Nami, kota pelabuhan Busan, istana-istana di Seoul hingga bandar udara Incheon, semua pernah dijadikan setting dalam Drama Korea. 

Sehingga turis-turis mancanegara pun berbondong-bondong ke Korea untuk melihat langsung lokasi-lokasi yang mereka tonton di televisi. Kita juga jadi tahu tempat-tempat wisata yang populer, kuliner khas Korea, pakaian adat, hingga festival-festival yang berlangsung di sana. Jadi saat kita berpelesir ke sana, kita sudah kenal tempat-tempat yang akan dikunjungi. Seru kan!

Pulau Nami yang terkenal di drama 'Winter Sonata' (Sumber: ezytor.com)

Memetik Moral dan Nilai Kehidupan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline