Biasanya, film-film yang bertema NAZI (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei) semasa Perang Dunia Kedua lebih banyak mengisahkan tentang pembantaian dan penyiksaan kaum Yahudi oleh tentara NAZI dan peperangan antar negara. Tapi, film yang satu ini rupanya menyajikan sisi lain yang terjadi semasa tentara NAZI berkuasa.
Bagi penggemar film-film sejarah biografi, saya rasa film ini sangat layak untuk ditonton. Selain ceritanya yang dibuat menarik dan cukup bikin deg-degan, ilmu juga bertambah karena film ini diangkat berdasarkan kisah nyata. Sebenarnya film ini sudah dirilis sejak sekitar September 2016, tapi kelihatannya tidak begitu booming di Indonesia.
Anthropoid pada dasarnya adalah sebuah nama operasi militer dengan misi pembunuhan seorang pimpinan tertinggi NAZI Jerman di Praha, Republik Ceko (dulu dikenal sebagai Protectorate of Bohemia and Moravia), bernama Reinhard Heydrich (diperankan oleh Detlef Bothe). Karena kekejaman Reinhard yang luar biasa, ia sampai terkenal dengan julukan 'The Butcher of Prague' (Tukang Jagal dari Praha).
Josef Gabick (diperankan oleh Cillian Murphy) dan Jan Kubis (diperankan oleh Jamie Dornan) adalah agen khusus yang kebagian tugas sebagai pelaksana misi tersebut. Mereka dikirim oleh tentara militer Ceko yang bermarkas di Inggris dengan data intelijen yang minim. Karena itu sesampainya di Ceko, mereka mencari para Pejuang Resisten Ceko untuk bekerja sama dalam operasi ini.
Awalnya para pejuang Ceko merasa pesimis karena target mereka sangat beresiko tinggi. Pasalnya Reinhard adalah orang kesayangan Adolf Hitler pada masa itu dan dia jugalah yang menjadi otak dibalik solusi akhir genosida kaum Yahudi. Dengan data minim dan waktu persiapan rencana yang kurang, resiko misi gagal sangatlah besar. Apalagi banyak dari para pejuang Ceko yang sudah tertangkap dan dieksekusi. Dan jika misi mereka gagal, ribuan rakyat Ceko yang tidak bersalah akan menjadi sasaran tembak para tentara NAZI.
Namun, sikap patriotisme Josef Gabick membuatnya sangat berambisi menuntaskan misinya sehingga ia melawan semua orang yang bertentangan dengannya. Dengan tenggat waktu yang tidak menentu, Josef Gabick dan Jan Kubis berusaha secepatnya menyusun skenario pembunuhan Reinhard, dibantu para pejuang Ceko yang mendukungnya, karena sewaktu-waktu Reinhard bisa saja dipindahkan dari negara itu dan kesempatan mereka akan hilang.
Bagi para pecinta film-film ber-settingvintage, Anthropid menyajikan visual khas Eropa tahun 1940an dengan sangat menarik. Selain akting dari para aktor dan aktrisnya yang sangat total, film ini tidak melulu didominasi adegan baku tembak. Kisah percintaan kedua agen ini cukup memberi bumbu film ini dengan manis. Sang sutradara, Sean Ellis juga sangat apik dalam pengambilan gambar sehingga membuat penonton cukup berharap-harap cemas, terutama saat adegan misi yang dilaksanakan dengan terburu-buru.
Film ini memberikan gambaran sikap patriotisme total para pejuang Ceko baik yang bertindak sebagai informan tanpa senjata maupun yang memiliki senjata. Sebelum misi dimulai, para pejuang yang bertindak sebagai informan/pendukung misi bahkan menerima satu butir kapsul Sianida yang harus mereka minum ketika mereka tertangkap oleh tentara NAZI tanpa peluang lolos. Sementara para pejuang yang memiliki senjata, mereka harus ingat untuk menyisakan satu peluru ketika mereka juga terjebak dalam kondisi yang sama. Dengan begitu saat salah satu dari mereka tertangkap, tak satupun informasi keluar dari mulut mereka. Meskipun begitu, tetap saja ada pembelot yang mengutamakan kepentingan sendiri sehingga misi tidak berakhir mulus.
Saya tidak akan spoiler banyak-banyak. Jadi kalau boleh saya simpulkan, Anthropid sangat wajib untuk ditonton oleh kamu-kamu yang menyukai film-film bertemakan sejarah-sejarah perang berikut tokoh-tokohnya.
Selamat menonton!
"Gentlemen, this operation will involve almost everyone we have left in the resistance. If you are arrested there will be no escape" -- Anthropoid, 2016.