Sebagai pintu kota terbesar di Pulau Sumatera, dan ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, Medan adalah kota multiculture yang mana penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Medan didominasi oleh etnis Batak, Jawa, Tionghoa, Mandailing, India, dan lainnya.
Memiliki bandara kedua terbesar di Indonesia yakni Kuala Namu yang dapat di capai melalui jalan tol maupun kereta api menjadikan Medan kota yang layak untuk dijadikan tujuan wisata. Indonesia memang negeri yang sangat kaya akan budaya, dan tentunya juga didukung kuliner yang beragam dan memiliki ciri khas masing-masing daerah. Dan..Medan memiliki beragam kuliner "maknyus" yang wajib di coba.
Mengunjungi Medan tidak lengkap rasanya apabila tidak mampir ke Jalan Wahid Hasyim, mencicipi durian yang legit dan manis daging buahnya. Kedai Durian Ucok buka 24 jam, yang merupakan kedai durian yang paling laris dan tidak pernah habis stok buah duriannya. Durian dapat di makan ditempat atau dibawa pulang dengan packaging yang aman sehingga dapat di bawa pulang dengan menggunakan pesawat. Harga untuk pak kecil Rp125 ribu, sedang Rp250 ribu dan yang besar Rp500 ribu. Pancakge durian dan manisan jambu juga tersedia lho..
Menjelang malam, yuk bernostalgia, merasakan kota Medan Tempo Doeloe, di Restoran Tip Top yang telah berdiri sejak tahun 1934. Terletak di jalan Kesawan, gaya cafe Eropa sangat dominan baik furniture, foto-foto dan kostum pelayannya. Restoran ini masih mempertahankan resep asli sehingga rasanya tidak berubah dari generasi ke generasi. Es krim dan bistik merupakan sajian yang recommended, namun menu-menu yang lainnya sangat beragam dari masakan nusantara, oriental, hingga masakan barat.
Kunjungan ke kuliner di atas lebih tepat dilakukan di malam hari. Nah bangun pagi saya berjalan-jalan mencari udara segar. Sekalian mengunjungi Rumah Makan Sinar Pagi yang terletak di Jalan Sei Deli. Soto yang lezat tersaji dengan kuah santan yang kaya rempah dengan potongan daging sapi, paru, perkedel, dan sambal kecap. (Soto betawi di Jakarta kalah deh...). Dan serunya lagi rumah makan ini sudah buka lho pukul 7 pagi lho.. dan harganya cukup murah dengan menu lengkap hanya berkisar Rp30 ribuan.
Setelah sarapan pagi sempatkan waktumu berjalan-jalan ke pasar (mumpung udara masih segar dan belum banyak kendaraan berlalu-lalang) untuk membeli oleh-oleh "Teri Medan". Berbagai jenis teri dan ukuran yang dijual dengan kisaran harga Rp100 Ribu ke atas per kilogramnya.
Menjelang siang , tidak lengkap rasanya apabila belum menikmati "Rujak Medan". Letaknya di tengah kota, tidak jauh dari Istana Maimun, menjadikan tempat ini cukup ramai dikunjungi orang dan juga supir Gojek. Apabila tidak sempat tentunya dapat dipesan melalui aplikasi "Go Food" by Gojek. Uniknya, Rujak "Takana Juo" ini menyajikan buah jambu bol dengan kuah gula merah yang disertai racikan pisang batu yang membuat rasanya sepet-sepet asyik ditambah kacang ulek dan kacang tabur goreng menambah gurih rujak medan ini.
So yuk ke Medan liburan... wisata tanah air jauh lebih seru dari wisata ke luar negeri...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H