Lihat ke Halaman Asli

Tidak Memiliki Selaput Dara Berarti Tidak Perawan? Benarkah?

Diperbarui: 23 Januari 2022   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo reader Kompasiana, kita tentu saja sudah tidak asing lagi dengan selaput dara yang hampir dibicarakan ketika ada pernikahan di lingkungan kita yang memiliki budaya timur yang kental. 

Selaput dara ini selalu dikaitkan dengan keperawanan. Keperawanan merupakan situasi  belum pernah berhubungan seksual. Keperawanan menjadi positif atau negatif yang bergantung pada jenis kelamin, umur, dan budaya yang dijalankan dan dianut seseorang atau sekumpulan orang. 

Keputusan untuk menjadi perawan atau tidak tergantung pada pribadi masing-masing yang menjalaninya. Alasan yang sering kali digunakan untuk tetap menjaga keperawanan adalah untuk perkawinan nanti ketika sudah menjadi suami dan istri, menghindari penyakit seksual dan lain-lain. 

Seringkali dalam pikiran orang orang awam bahwa seseorang yang perawan pasti memiliki selaput dara yang utuh, namun bagimana fakta sebenarnya?

Beberapa masyarakat menganggap keperawanan sebagai kehormatan  dan selaput dara yang utuh dianggap sebagai bukti keperawanan, dikarenakan hymen dianggap dinilai sebagai lapisan yang menghalangi senggama. 

Kebanyakan orang orang beranggapan bahwa selaput dara atau hymen berada dalam vagina namun pada kenyataannya hymen merupakan bagian dari vulva yang berada pada bagian luar kelamin wanita. Faktanya, selaput dara merupakan jaringan tipis yang menutupi sebagian lubang dan tidak terdapat pada semua wanita.

Jaringan yang menutupi vagina pada saat janin biasanya terbelah sebelum lahir yang kemudian disebut selaput dara yang memiliki ukuran dan bentuk lubang yang berbeda-beda atau bervariasi dan berbeda disetiap anak perempuan. 

Namun, terdapat sebagian anak perempuan yang tidak memiliki hymen atau selaput dara sejak lahir dikarenakan jaringan penutup vaginanya hilang seluruhnya ketika di dalam kandungan dan sebaliknya, tidak adanya pembentukan lubang pada anak perempuan tersebut sehingga selaput daranya buntu. 

Lubang pada hymen ini sangat penting karena menjadi jalur keluarnya cairan menstruasi dari uterus, jika tidak berlubang, maka akan fatal akibatnya. 

Dokter dan orang tua harus segera memeriksa vulva bayi perempuan yang baru lahir untuk memastikan selaput daranya berlubang dan dapat berfungsi.

Hymen adalah membrane yang tipis yang menutupi seluruh atau sebagian mulut pada vagina wanita dengan bentuk yang berbeda. Ada yang berbentuk lonjong, bulat dan lainnya. Hymen ini sendiri tidak hanya hilang hanya karna kegiatan berhubungan seksual, namun terdapat kegiatan non-seksual. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut!

  1. Kecelakaan atau luka
  2. Kegiatan olah raga yang ekstrim
  3. Mastrubasi
  4. Masuknya alat-alat tertentu oleh dokter saat melakukan pemeriksaan untuk keperluan medis
  5. Penggunaan tampon yang keliru
  6. Cara mencuci vagina yang keliru, dll.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline