Lihat ke Halaman Asli

Irmawati

Mahasiswa

Langkah Strategis dalam Pembuatan Karya Ilmiah, dari Tahap Pratulis Sampai Publikasi

Diperbarui: 3 November 2024   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mahasiswa menulis karya ilmiah. (Sumber : Detak Pustaka Toko)

Seorang mahasiswa tentu tidak lepas dari pembuatan karya ilmiah atau sebuah karya tulis. Itulah sebabnya mahasiswa harus tahu bagaimana tahapan-tahapan penulisan karya ilmiah yang baik. Dalam membuat sebuah karya ilmiah harus dibuat dengan benar sesuai dengan teknik dan tahapannya. Penulisan karya ilmiah pastinya berbeda dengan karya tulis lain, seperti novel, majalah, koran atau lainnya.


Kegiatan menulis adalah cara seseorang untuk menuangkan ide atau gagasan mereka dalam bentuk tulisan. Meski demikian, kegiatan menulis tidak dapat terjadi tanpa adanya suatu proses atau tahapan menulis. Oleh karena itu, menulis membutuhkan kemampuan dan proses yang tidak terjadi secara alamiah.

Dengan menulis juga, seseorang dapat mengekspresikan ide, pendapat, dan perasaan mereka secara tertulis. Proses ini memerlukan keterampilan dan tahapan yang sistematis untuk menghasilkan sebuah tulisan yang dapat dipahami oleh pembaca.

Ilustrasi menulis (Sumber : Yerilet via Pinterest)

Selain diperlukan proses atau tahapan menulis, kegiatan menulis juga membutuhkan beberapa kemampuan yaitu kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, kemampuan mengolah kata, dan kemampuan menuangkan ide atau gagasan menjadi rangkaian yang sistematis.

Karya tulis ilmiah yang baik dapat diciptakan oleh seorang penulis yang paham tentang konsep dasar menulis. Oleh karena itu, mahasiswa harus memahami tahapan membuat karya tulis ilmiah yang baik.

Tahapan Penulisan Karya Ilmiah
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan di antaranya:
1.  Pratulis
Tahap pranulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Pada tahapan ini, penulis akan mempersiapkan apa saja yang akan ditulis pada karya ilmiah seperti memilih topik dan tema, menentukan judul, mengumpulkan bahan, dan membuat outline. Penulis juga akan mengumpulkan gagasan atau informasi dan akan mulai mencoba membuat kerangka atau garis besar tulisan yang akan ditulis. 

Ilustrasi mahasiswa mencari data di perpustakaan. (Sumber : Zgr del via Pinterest)


2.  Pembuatan
Pada tahap ini,  penulis sudah mulai bisa mengembangkan kerangka tulisan menjadi draf tulisan yang disusun secara kasar. Pada proses ini, penulis akan mulai lebih mengutamakan isi tulisan daripada tata tulisnya, sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan mampu tertuang ke dalam tulisan.

Dalam membuat karya ilmiah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Asas penulisan seperti kejelasan, keringkasan dan ketepatan .
2. Pedoman penulisa seperti pilihlah kata yang umum dikenal, dan hindari kata-kata yang tidak perlu.
3. Sikap ilmiah seperti ingin tahu, kritis, objektif, dan menghargai karya orang lain

3.  Revisi
Tahap revisi adalah proses di mana penulis dapat memperbaiki tulisannya dengan menambah atau mengurangi data, kalimat, dan informasi yang diperlukan. Selain itu, penulis juga perlu menyempurnakan draf atau tulisan untuk tetap fokus pada tujuan. Revisi memungkinkan penulis untuk menyaring ide dan melengkapi draf menjadi lebih lengkap, mempertajam perumusan tulisan, serta mengubah urutan penulisan.

Di tahapan revisi ini, penulis juga bisa menambahkan berbagai aspek, misalnya ilustrasi gambar dan lain sebagainya untuk memperjelas isi tulisan dan agar pembaca lebih memahami maksud dan tujuan disampaikannya sebuah komunikasi melalui tulisan.

4. Penyuntingan
Setelah melakukan proses revisi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan penyuntingan. Pada tahap ini, penulis memeriksa kembali keseluruhan teks agar tidak terjadi kesalahan penulisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline