Lihat ke Halaman Asli

Dalam Diam

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terjemahkan diamku,
bersama bayangan wajahmu
dibalik warna hitam mataku.

Sinar matamu yang terasa ringan,
ternyata terasa berat dipundakku.
Entah bagaimana harus berjalan tegak dengan rasa ini.

Diamku bukan buih air yang hilang ditepian,
diamku bukan pula bayangan yang tak tentu arah.
Diamku adalah kau yang menyejukan hatiku...

Masihkah bertanya mengapa aku diam ??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline