Hantu cantik dan seksi bergoyang diatas panggung. Dokumentasi pribadi
Demam Halloween sedang marak dirayakan beberapa negara Eropa. Swedia pun tak ketinggalan ikut meramaikan. Walaupun sebenarnya merupakan tradisi baru yang belum hit, namun banyak masyarakat yang antusias merayakannya. Biasanya Halloween dirayakan pada minggu pertama di awal November. Dan di kota tempat kami tinggal, pesta -nya para hantu ini dirayakan pada tanggal 3 November bertepatan dengan malam Jumat. Di beberapa media lokal dan spanduk sudah diumumkan secara massal perayaan ini, dengan acara pentas seni dan karnaval.
Kami pun tak ketinggalan ingin menyaksikan seperti apa Halloween yang marak dirayakan. Pukul 6 sore, para peserta karnaval dan pentas sudah berkumpul di lapangan Centrum (kota). Langit yang sudah gelap, semilir angin, daun yang sesekali gugur, kostum dengan wajah yang mengerikan ditambah suara aneh dari sound system menambah suasana malam yang sedikit mengerikan. Ya, seperti acara di film ketika hantu hantu sedang berkumpul dan berpesta.
Pusat pertokoan jam 5 sore ketika belum ramai pengunjung. Dokumentasi pribadi
Pusat kota yang sebagian besar merupakan pusat pertokoan sangat ramai pengunjung. Beberapa toko menggelar diskon khusus untuk malam itu dari jam 18.00 - 21.00. Penduduk kota yang hanya sekitar 30.000 jiwa seperti tumpah ruah memadati kota. Mereka berdandan ala vampire, nenek sihir, kuntilanak dan hantu hantu cantik nan seksi yang bersimbah darah segar. Sebagian besar kostum berwarna hitam, putih yang berpadu dengan merah atau warna emas.
Pentas dansa yang diikuti beberapa remaja. Dokumentasi pribadi
Halloween sebenarnya merupakan acara yang diimpor dari Amerika dan negara berbahasa Inggris lainnya. Dikenal di Swedia pada awalnya dirayakan di taman kota, toko roti atau toko bunga sekitar tahun 1990-an. Sejarah Halloween berakar pada festival Samhain Celtic, dimana bangsa Celtic mengakui bahwa 1 November sebagai tahun baru dan 31 Oktober adalah malam ketika tabir antara hidup mati dan hantu kembali ke bumi. Hallow Eve dibawa ke AS oleh imigran Irlandia pada sekitar tahun 1840-an.
Halloween yang dikenal kemudian merupakan sebuah atraksi dan kreatifitas mengenai kostum dan beberapa ukiran dari labu. Wajah mereka dilukis begitu menyeramkan dengan mata melotot merah menyala, gigi tajam bertaring atau memakai topeng-topeng menyeramkan. Beberapa gambar bertema hantu dari beberapa sekolah antara lain TK dan SD dijadikan sebagai ajang pameran dan kompetisi. Di sebuah conter khusus beberapa anak sekolah bisa memberikan suara untuk memilih gambar terbaik yang dilukis dari sekolah masing-masing. Panitia memberi formulir kecil yang harus diisi nomor peserta dan dimasukkan ke kotak suara untuk kemudian ditentukan pemenangnya.
Lukisan anak sekolah TK dan SD bertema hantu yang dikompetisikan. Dok:pribadi
Jam 7 malam, beberapa hantu cantik nan seksi mulai menaiki panggung pentas. Musik dansa dibunyikan dan mereka berjoget bersama. Tak lama kemudian terdengar suara drum band yang mengiringi karnaval (iring-iringan) para hantu. Kali ini mereka berpawai dengan berbagai kostum bahkan ada yang mengendarai kuda.
Iringan karnaval. Dok:pribadi