Itikaf Jalan Meraih Lailatul Qodar
Itikaf adalah berdiam diri di masjid pada malam-malam terakhir atau hari-hari terakhir di bulan Ramadan dengan melakukan berbagai macam kegiatan untuk menyambut malam lailatul qodar.
Itikaf dicontohkan Rasulllah beritikaf di masjid sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Sepuluh terakhir di bulan Ramadhan untuk beribadah.
Sepuluh terakhir di bulan Ramadhan pada malam-malam terakhir pada malam ganjil untuk meraih malam lailatul qodar.
Pengertian Itikaf
Dikutip dari Buku Fiqhul Islam wa Adilathuhu dari Prof DR Wahbah Az Zuhaili, dalam bahasa Arab itikaf artinya berdiam dan bertaut pada sesuatu, baik maupun buruk secara terus menerus.
Selain itu, pengertian itikaf berdasarkan empat madzhab adalah pertama menurut Hanafi artinya berdiam di dalam masjid disertai dengan puasa dan niat itikaf 'berdiam'.
Kemudian, pengertian itikaf menurut madzhab Maliki adalah berdiamnya seorang Muslim yang mumayyiz di sebuah masjid yang boleh didatangi semua orang, diiringi dengan puasa sambil menjauhi jimak selama sehari semalam atau lebih dengan tujuan beribadah.
Menurut madzhab Syafi'i, itikaf adalah berdiamnya seseorang dengan kreterian khusus di dalam masjid dengan niat.
Madzhab Hambali mengartikan itikaf sebagai berdiam di masjid untuk beribadah dengan tata cara tertentu sekurang-kurangnya selama sesaat, yang dilakukan seorang Muslim waras dan suci dari perkara yang mewajibkan mandi.
https://news-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/news.detik.com/berita/d-5013980/itikaf-pengertian-dan-tata-caranya-menurut-4-mazhab/
Dari pengertian di atas Itikaf adalah sunah yang dijalankan Rasulullah SAW menjelang sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.