Kisah Toleransi di Sekolah
Perjalanan mengajar beberapa sekolah mulai tahun 2005 sampai 2014, ketika menjadi tenaga honorer sampai diangkat menjadi Pegawai selalu berada di lingkungan guru mayoritas muslim dan siswa mayoritas muslim.
Tahun 2014 bertugas di SMPN 2 Cibadak Terakhir sampai sekarang ada beberapa guru yang beragama non muslim. Nama gurunya sebut saja Bu Daprosa, Pak Tardi dan Pak Edi. Mereka adalah non muslim.
Ternyata ada beberapa siswa juga ada yang non muslim. Pertama kali saya bertugas di SMPN 2 Cibadak sampai sekarang mereka guru non muslim merasa nyaman berada dilingkungan guru mayoritas muslim. Para siswa mereka sudah paham mengenai makna toleransi walaupun sebagian kecil ada yang beragama non muslim.
Bu Daprosa dia memegang guru mata pelajaran IPA seperti beraktivitas biasa mengajar penuh dengan semangat. Dia adalah guru senior di SMPN 2 Cibadak. Artinya mengajar di SMPN 2 Cibadak lumayan cukup lama.
Saya perhatikan Bu Daprosa merasa nyaman berada di lingkungan guru yang mayoritas muslim di SMPN 2 Cibadak sampai dia pensiun tugas terakhir di SMPN 2 Cibadak.
Pak Tardi adalah guru mata pelajaran Matematika. Orang nya rajin sekarang masih bertugas di SMPN 2 Cibadak. Dia dipercaya oleh sekolah menjadi Wakasek Kurikulum karena melihat kinerjanya yang cukup bagus.
Terakhir dia masih menjabat Wakasek Sarana Prasarana. Bu Daprosa beragama Katolik sama seperti Pak Tardi. Bu Daprosa merasa nyaman. Bu Daprosa Pensiun kemudian ada guru baru masuk Pak Edi sebagai guru mata pelajaran olahraga.
Pak Edi juga sama beragama katolik. Saya perhatikan dari tiga guru tersebut merasa nyaman berada di Lingkungan Sekolah SMPN 2 Cibadak karena guru-guru SMPN 2 Cibadak yang mayoritas muslim memperlakukan mereka seperti sahabat dan teman kerja.
Dalam keseharian mereka berbaur dengan guru-guru SMPN 2 Cibadak layaknya teman dan sahabat. Pak Tardi dan Pak Edi sangat aktif di sekolah. Kegiatan apapun mereka ikut berparsitisipasi dalam kegiatan sekolah.
Kegiatan formal disekolah sampai kegiatan non formal mereka ikut berpartisipasi. Kegiatan formal seperti kegiatan ujian. Pak Tardi sebagai kurikulum merancang, memprogramkan bagaimana supaya ujian lancar, dia sangat aktif.