Lihat ke Halaman Asli

irman muhamad ridwan

Sebagai Pengajar ikut serta dalam mencerdaskan anak

Menatap Candi Borobudur

Diperbarui: 21 Maret 2022   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menatap Candi Borobudur

Menatap keajiban Candi Borobudur
Mata terus memandang hati terasa subur
Bahan dasar batu disusun rapi menjadi
artefak semakin tampak
Peninggalan sejarah kekayaan budaya terkuak

Aku dan Dewi berpose berduaan, terus memandang lagi
Sementara Lia saudara berpose sendiri
Dihalaman Candi Borobudur
Hujan mulai turun besar  bergaya cuma sebentar

Mau masuk Candi Borobudur tidak bisa
Naik karena masih pandemi
Hanya bisa menatap didepan dan ditepi
Orang-orang hanya bisa bergaya saja

Hujan turun dengan lebat hebat membasahi halaman
Aku, Dewi dan Lia pergi meninggalkan
Untung saja ada payung melindungi
Payung satu bertiga, aku basah terbasahi

Pulang dengan turunan setelah mendaki
Untung ada ojek payung
Cuma sepuluh ribu sewa payung terlindungi
Dengan payung basah tetap saja semuanya basah kuyup

Pergi melalui jalan keluar
Melalui para pedagang kerajinan
Sebagai oleh-oleh untuk kenangan
Tapi Lia dibelakang kesasar

Aku dan Dewi sampai di mobil kendaraan
Lia kesasar agak panik saudara yang ikut piknik
Padahal tidak jauh
Ketemu lah Lia disekitar itu

Cerita memandang candi
Borobudur hanya melihat di halaman
Pergi hanya kenangan
Semoga nanti bisa naik dan masuk kedalamnya

Cibadak, 21 Maret 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline