Lihat ke Halaman Asli

irmanda nyoman

Wanita bagi Indonesia Lebih Baik

Jangan "Parno", Ketahui Cara Kerja Vaksin Supaya Makin Yakin

Diperbarui: 29 September 2021   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: pexels.com

Vaksinasi merupakan solusi pasti agar dunia bisa segera keluar dari pandemi Covid-19. Sayangnya sebagian masyarakat masih ragu. Agar semakin paham, mari kita mengupas tuntas perihal cara kerja vaksin dan mengapa kekebalan komunal sangat penting.

Dokter Penyakit Dalam Universitas Udayana, I Gusti Putu Suka Aryana, menjelaskan tentang bagaimana vaksinasi bekerja dalam webinar berjudul "Tips For Healthy Living Before and After Vaccination by Good Doctor" .

Dia membuat gambaran pentingnya vaksin dengan membandingkan virus polio yang sempat mewabah di banyak negara di dunia pada akhir abad ke-19. Sejak itu, imunisasi polio menjadi salah satu yang diwajibkan bagi anak-anak yang baru lahir.

"Jadi kalau kita mau menghilangkan sebuah penyakit dalam muka bumi ini, vaksinasi adalah jawabannya," kata dr Aryana.

Dia pun menjelaskan, vaksin merupakan suatu senyawa biologis yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara menstimulasi produksi antibodi.

"Umumnya vaksin mengandung suatu zat yang mewakili kuman penyebab penyakit, tapi bukan kuman. Seringkali dibuat dari kuman yang dimatikan atau dilemahkan zat tersebut menstimulasi dalam sistem kekebalan tubuh untuk mengenalnya sebagai zat asing, lalu terpicu untuk mengeliminasinya, dan membentuk memori," papar dr Aryana.

Memori itu, lanjutnya, akan mengingat ketika ada virus masuk sehingga sistem kekebalan tubuh dapat dengan mudah menangkal jika di kemudian hari kuman tersebut mengidentifikasi tubuh.

Proses tersebut merupakan tahapan terbentuknya kekebalan dalam tubuh manusia. Kekebalan tubuh sendiri terbagi dua, yaitu yang dipicu secara alami atau Natural Immunity, dan Artificial Immunity atau kekebalan yang didapat.

"Alami ada yang aktif jika orang itu teridentifikasi virus, dan tubuhnya secara otomatis membentuk kekebalan. Kalau pasif itu ada pertukaran kekebalan yang terjadi antara ibu hamil dengan bayi yang didalam kandungannya," jelasnya.

Adapun Artificial Immunity yang aktif adalah melalui vaksinasi. Sementara yang pasif berarti kekebalan dimasukkan ke dalam tubuh yang disebut transit plasma konfalesmen. "Ada orang yang sudah terkena Covid, kita ambil kekebalan tubuhnya hingga orang tersebut mendapat kekebalan tubuh," lanjut dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline