Berita terbaru di berbagai media sosial, seorang siswa baru (SD) menggunakan sandal jepit saat ke sekolah barunya karena orangtua belum bisa membeli . Siswa ini berasal dari Kecamatan Pangale, Kabupaten Memuju Tengah Sulawesi Barat, SD Inpres Desa Kuno.Terlihat pada video yang sedang viral di TikTok bahwa anak ini yang bernama Firdaus duduk bersama teman-temannya di luar sekolah dengan tidak menggunakan sepatu sekolah, sedangkan teman-temannya yang lain memakai sepatu baru mereka.Berita ini, menarik banyak perhatian masyarakat untuk membantu Firdaus.Seorang guru menanyakan kepada firdaus alasan mengapa dia tidak menggunakan sepatu sekolah, jawabnya "Orangtua ku belum bisa membelikan saya sepatu baru untuk sekolah".Kalimatnya sangat menyedihkan , sekalipun dia tidak punya sepatu seperti teman-temannya namun dia tetap percaya diri dan tidak menyusahkan orangtua,
Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, berhak bahagia, berhak memperjuangkan hidup karena tak ada mimpi anak-anak yang ditolak.Tidak ada masa depan yang suram untuk seorang anak yang percaya diri, berjuang dan semangat.Sekalipun orangtua belum bisa melengkapi kebutuhan sekolah, namun Firdaus tetap sekolah sehingga dia mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat lain.Di media sosial banyak yang ingin membantu Firdaus mengirimkan sepatu sekolah, banyak juga yang berdoa semoga dia bisa sukses kedepan.
Orangtua menginginkan anaknya seperti anak orang lain, namun keadaan ekonomi yang relatif rendah dan tidak mencukupi maka terpaksa orangtua memberikan seadanya bagi anak supaya bisa sekolah.Firdaus pasti menjadi orang sukses dimasa yang akan datang, dia pasti mampu mengangkat derajat orangtua, karena dia berani memulai pendidikan dengan kesederhanaan,dia tidak malu,dia tidak minder terhadap teman-teman sekolahnya. Bangga kepada orangtua yang berusaha menyekolahkan anda, bekerja tanpa pamrih, tidak mengenal hujan -kemarau terus berjuang supaya anaknya tidak lapar dan bisa sekolah .Satu harapan orangtua ketika menyekolahkan anaknya adalah Supaya anaknya tidak seperti mereka yang terus mengalami kesulitan, ,menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses.