Ada banyak teori tentang tugas ilmu sejarah, akan tetapi satu hal yg sama dan disetujui oleh para sejarawan adalah bahwa ilmu sejarah bertugas untuk membuka kegelapan masa lampau umat manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspeknya dan mengikuti perkembangannya dari masa-masa yg paling tua sampai hari ini. dalam tugasnya itu ilmu sejarah pada umumnya bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan sejarah umat manusia pada masa lampau dengan cara menyelidiki dan mengkaji segala peristiwa dan penomena dalam masyarakat manusia secara selektif, kemudian disusun secara kronologis-korektif dan sistematis sehingga diperoleh gambaran yg utuh dan jelas mengenai masa lampau dalam berbagai bentuk dan corak.
Dan untuk menyelidiki dan mengkaji penomena dan peristiwa-peristiwa pada masa lampau itu ilmu sejarah mampu memerlukan sumber-sumber informasi, yaitu berupa saksi mata.
sumber sejarah itu, ialah bahan-bahan yg digunakan untuk mencari dan mengumpulkan informasi tentang peristiwa-peristiwa yg terjadi pada masa lampau ada yg meninggalkan jejak peninggalan berupa bukti yg menyangkut kehidupan masyarakat manusia. kesemuanya itu dijadikan objek yg teliti, dikaji dan ditafsirkan, serta disimpulkan oleh sejarawan menurut proedur dan metode heuristik dan kritik sejarah, untuk kemudian dijadikan bahan penulisan sejarah. dan merupakan saksi mata atau sumber itu bisa berbentuk dengan apa yg disebut artefak, fosil,alat-alat,sumber lisan dan lain-lain.
Tosh mendefinisikan sumber sejarah ialah segala sesuatu yg langsung atau tidak langsung menceritakan kepada kita tentang sesuatu kenyataan atau kegiatan manusia pada masa lalu. sumber sejarah bahan-bahan mentahan yg mencakup segala macam evidensi(bukti) yg telah ditinggalkan oleh manusia yg menunjukan segala aktifitas mereka dimasa lalu yg berupa kata-kata yg tertulis atau kata-kata yg diucapkan (lisan).