Lihat ke Halaman Asli

irma laelani muflihah

Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Analisis Valuasi Ekosistem Sumber Mata Air Bagi Masyarakat Sekitar

Diperbarui: 24 Maret 2023   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sumber daya air adalah salah satu sumber daya alam yang tidak ternilai harganya sehingga harus selalu dijaga agar dapat dipertahankan keberadaannya contohnya pada mata air di Desa Pinang Jaya Kemiling Kota Bandar Lampung. Air sangat penting dalam kehidupan manusia, kurangnya kesadaran untuk konservasi akan mengakibatkan daerah tangkapan sumber air tersebut semakin rusak. 

Daerah tangkapan air terbesar adalah hutan, apabila hutan mengalami kerusakan maka akan mengganggu sistem hidrologi yang ada. Hutan alam merupakan salah satu jenis hutan dengan daerah tangkapan air yang berperan penting dalam proses hidroligi. Pentingnya air bersih dalam kehidupan kelangsungan hidup manusia membuat kesejahteraan manusia akan meningkat. 

Pemanfaatan air di Desa Pinang Jaya  sangat mengetahui pentingnya air dalam segala aktivitas sehari-hari seperti memasak, mandi, minum, mencuci, menyiram dan membersihkan peralatan lainnya yang tidak bisa dilepaskan dari penggunaan akan air. Kebutuhan air saat ini di Desa Pinang Jaya tersebut mencapai 48 m3/KK/bulan. 

Masyarakat tidak bisa lepas dari kebutuhan akan air sehingga harus rela berkorban untuk pengelolaan sumber mata air yang tersedia didesa tersebut. 

Mata air merupakan air tanah yang muncul dipermukaan yang telah diresapkan kedalam tanah sebagai arus selama bertahun-tahun sehingga harus dikelola dengan baik. Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa sangat perlu adanya pengaturan keran air pada masing-masing pipa paralon masyarakat sehingga air bersih tetap tersedia dan terkendali pemakaiannya. 

Oleh karena itu perlu adanya kajian yang mengarah pada pelestarian air, seperti WTP. Alasan sebagian besar masyarakat menggunakan mata air tersebut karena memang sudah ada saluran dari pengelola air sejak masyarakat memutuskan menetap di desa tersebut dan jarang sekali masyarakat menggunakan air dari sumur bor. Penggunaan air tertinggi di Desa Pinang Jaya yaitu 71-105m3/bulannya dan untuk penggunaan air terendah yaitu 0-35 m3. 

Berdasarkan hal ini dengan adanya Willingness to Pay akan membantu pengelolaan dalam hal memperbaiki hutan disekitar mata air sehingga tetap mampu meresap air dengan baik. Adanya peresapan air yang akan membuat mata air tetap menghasilkan air dan sebaliknya setiap rumah tangga mendapatkan kelancaran pemanfaatan sumber daya air yang akan menghasilkan keuntungan bagi rumah tangga itu sendiri. Keuntungan yang dimaksud adalah kebutuhan air rumah tangga tercukupi dan akan terus berlanjut jika dikelola dengan baik. 

Keterkaitan persepsi masyarakat dan nilai ekonomi air dilihat dari penilaian masyarakat pada air itu sendiri. sangat perlu dilakukannya pengelolaan yang baik, seperti kesediaan membayar untuk perbaikan lingkungan pada sumber mata air sehingga dapat tetap mempertahankan keberadaannya secara lestari. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline