Lihat ke Halaman Asli

Irma Hidayah

Mahasiswa

Guru Muda: Pandangan Masyarakat terhadap yang Lebih Muda di Era Sekarang

Diperbarui: 12 Desember 2022   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Guru merupakan suatu profesi yang sering dikenal dengan "pahlawan tanpa tanda jasa". Namun dibalik pernyataan itu menjadi guru melewati banyak tantangan. Melewati pendidikan dan ahli profesi hingga mempunyai kode etik yang tidak dapat dilanggar. Menjadi guru tidak mudah dengan siapa saja mampu, maka dari itu diperlukan keahlian. Tidak hanya bermodal tekad namun juga harus dijunjung dengan keahlian yang memadahi dan pendidikan yang tuntas.

Dalam suatu tulisan, Gilbert Highet mengatakan tentang the art of teaching. Dikatakan bagaimana seorang guru seperti layaknya seniman yang mengusahakan mempunyai anak didik yang berkarakter dan mandiri. Hal ini lah mengapa guru yang mendampingi anak harus mempunyai kefahaman tentang profesi yang sedang diampunya. Menjadikan anak didiknya lebih luas dengan wawasan yang dipunya guru dengan the art of  teaching yang dimaksud Gilbert.

Menjalani profesi sebagai guru tentunya diperlukan dukungan dari keluarga dan masyarakat. Dukungan seperti mengizinkan dan memberikan tempat bagi seorang guru dapat saja dilakukan masyarakat sebagai bentuk menerima guru dalam lingkungannya. Gaffar dalam suppardi(1999:xvi) memberikan penuturan bahwa guru tidak hanya mendidik peserta didik namun juga bagi masyarakat sekitar. Guru harus rela meluangkan waktunya bagi masyarakat untuk bertegur sapa dan mengajari sebagai sesama makhluk untuk bekerja sama.

Guru memiliki tanggung jawab yang besar bagi peserta didik dan masyarakat. ".....teacher more than anyone....." Hargreaves(2003). Dinyatakan bahwa guru melebihi apapun artinya selalu mempunyai celah yang terbuka di hati peserta didik maupun masyarakat. Oleh karena itulah pandangan masyarakat terhadap guru dapat berubah-ubah sejalan dengan apa yang masyarakat tersebut liat. 

Sekolah dan guru sangat menjadi satu kesatuan. Guru sebagai pendidik dilingkungan sekolah dan sekolah menjadi ajang yang digunakan guru untuk menyalurkan ilmu yang telah didapat. Guru harus mendapatkan perlakuan baik dari pihak sekolah dan warga sekolanya.

Namun tanpa disangka kadang perlakuan yang tidak baik ke pada guru, khususnya guru muda sering kali ditemukan. Berdasarkan salah satu pengakuan guru muda, beliau banyak kali dicibir oleh guru yang umurnya terbilang cukup jauh dengan dirinya. Guru muda kerap kali dianggap sepele karena usianya. Kebanyakan dari guru yang sudah berpengalaman meremehkan kinerja guru muda yang menurut mereka tidak sekuat guru diusianya.

Sekolah yang harusnya menjadi ajang mendidik malah mengklaim guru muda sebagai guru tidak becus. Pasalnya guru muda dianggap kurang teliti dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Padahal di dalam sekolah baik muda maupun sudah berumur seorang guru wajib memberikan sikap dan contoh yang baik untuk peserta didiknya. 

Para guru dapat saling berbagi pengalaman kepada sesamanya. Sebagai contoh, guru yang sudah berumur atau sudah menempuh perjalanan lama untuk menjadi guru dapat memberikan pengalaman kepada guru muda yang baru masuk. Lalu sebaliknya, guru muda dapat memberikan pengalaman bagaimana pada zaman sekarang menjadi guru jauh lebih sulit untuk diterima dan memberikan sedikit cerita bagaimana dia telah sampai pada gelar guru sekarang.

Dalam mengajar, guru harus mampu menguasai kelas yang sedang dihuninya. Mampu membuat kelas tetap kondusif sangat rasa bosan  sudah menyerang peserta didik. Diperlukan strategi dan inovasi belajar dari seorang guru. Mestinya disesuaikan dengan tingkatan kelas yang sedang dijalaninya. Guru muda biasanya banyak membawa ide-ide baru dalam pembelajaran.

Guru muda lebih sering memberikan perhatian dengan peserta ddik. Statement ini tidak mengubah kenyataan bahwa guru yang berumur juga demikian. Namun dalam hal ini, guru muda masih mempunyai cukup tenaga untuk bernyanyi dan bermain dengan peserta didik. Apabila dilakukan oleh guru yang sudah berumur akan menyebabkan lelah berkepanjangan. Dari sinilah diajarkan pentingnya bekerja sama dengan sesama guru untuk saling membantu dan memberikan inovasi belajar bagi peserta didik agar tidak merasa bosan.

Selain peran guru muda kepada peserta didik, peran guru muda untuk pihak sekolah juga tidak kalah penting. Semangat guru muda biasanya masih membara dengan bau sekolah, oleh karena itu guru yang sudah berumur bisa mendapatkan energi serupa saat bersamaan dengan guru muda tersebut. Saling membangkitkan semangat dapat menjadi perantara pendekatan antar guru lama dengan guru muda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline