Meski sudah beranjak ke tahun 2021 namun nyatanya masalah pandemi masih mengikuti hingga saat ini. Bahkan, angka kasusnya terus meningkat setiap harinya. Zona merah di berbagai kota juga semakin banyak. Kabar baiknya, proses pemberian vaksin saat ini sedang berjalan, meskipun masih banyak pula masyarakat yang menolak untuk divaksin karena takut hal-hal buruk akan terjadi.
Namun disamping keadaan itu, kehidupan harus tetap berjalan sebagaimana adanya. Rasanya, masyarakat juga semakin terbiasa dengan hidup berdampingan bersama pandemi yang telah mengepung dari segala sisi.
Satu hal yang pasti saat ini adalah ketidakpastian.
Tidak ada yang tau kapan kondisi ini akan terus berlanjut, hingga berbagai persiapan harus dilakukan, salah satunya adalah pengelolaan keuangan. mengapa pengelolaan keuangan ?
Seperti yang diketahui bahwa pandemi telah memukul mundur perekonomian Indonesia. Semua orang harus berusaha bertahan di tengah sulitnya akses perekonomian saat ini. Lalu pengelolaan keuangan seperti apa yang bisa membantu kita bertahan di tengah ketidakpastian ini?
Pertama, berlatihlah untuk memulai hidup minimalis. Dengan prinsip Less is More, dapat melatih diri untuk membiasakan membeli segala sesuatu berdasarkan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan. Memang pada awalnya akan terasa berat, apalagi jika kebiasaan shopping sudah melekat, namun dalam situasi seperti ini sikap tegas kepada diri sendiri harus dilatih, jangan sampai keinginan menjadi pengendali atas perbuatan.
Menerapkan gaya hidup minimalis adalah bentuk pengendalian diri, yaitu mengenali dengan betul apa saja yang menjadi kebutuhan dan apa saja yang sekedar keinginan, hingga mampu mengendalikan diri agar tidak terlena menuruti segala keinginan.
Kedua, miliki lah catatan keuangan. Seringkali orang tidak menyadari kemana saja uangnya dihabiskan, tidak terasa ternyata habis sudah uang gajian padahal masih ada di pertengahan bulan. Untuk menghindari hal ini terjadi, mulai lah untuk memiliki catatan keuangan, tulislah setiap pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan.
Dengan menulis setiap pengeluaran, kita menjadi tahu kemana saja uang kita habiskan, sehingga kita bisa melakukan perencanaan, poin mana yang bisa kita tekan pengeluarannya. Selain itu, upayakan untuk bujet cashflow bulanan yang sesuai dengam kemampuan finansial kita. cobalah memakai metode alokasi pengeluaran 50% untuk Living, 30% untuk Saving, dan 20% untuk Playing.
Ketiga, berpikir lebih kreatif untuk menambah sumber pendapatan. Sebenarnya di sekitar kita banyak sekali peluang untuk mendapatkan penghasilan namun seringkali kita tidak menyadarinya. cobalah untuk sekreatif mungkin menemukan itu dengan cara yang pertama mengenali potensi diri, melalui potensi tersebut coba temukan peluang mana yang bisa menjadi sumber pendapatan tambahan.
Keempat, jangan lupa BERSEDEKAH. Meskipun kita semua sedang berada dalam kondisi sulit, tapi coba ingat bahwa di luar sana ada yang lebih sulit keadaanya. Jika kita masih bisa makan, ada mereka di luar sana yang sedang kelaparan, jika kita masih bisa tidur di rumah ingat bahwa ada mereka yang tidur di jalanan atau rumahnya tenggelam karena banjir atau bahkan rubuh karena gempa, jika kita masih memiliki pekerjaan ingat bahwa ada mereka yang bahkan tidak mendapatkan penghasilan sepeserpun meski sudah berkeliling seharian.