Lihat ke Halaman Asli

e-SBN Masuk ke Pasar Generasi Now

Diperbarui: 11 November 2019   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

SBN ritel ini menjadi istimewa karena proses pemesanan pembeliannya dapat dilakukan secara online (e-SBN). Instrumen baru ini diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat dari sekedar senang menabung menjadi sadar berinvestasi.


Mengapa e-SBN

Ada beberapa hal yang membuat pemerintah mempertimbangkan e-SBN. Pertama, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) sudah 10 tahun diluncurkan. Hasil evaluasi ORI, menunjukkan, sekitar 75 persen investor ritel yang ada saat ini berusia 40 tahun ke atas.

Profil ini bisa dimaklumi mengingat umumnya di usia 40 tahun ke atas orang sudah relatif lebih mapan. Kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi sehingga ada dana untuk investasi. Peluncuran e-SBN adalah untuk memperluas basis investor muda yang terbiasa dengan gawai. Apalagi hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk mendorong ekonomi inklusif.

Selain itu, sistem penjualan yang dilakukan yang selama ini dilakukan secara offline menggunakan sistem kuota. Akibatnya ada kecenderungan agen penjual lebih melayani investor-investor besar.

Alasan lainnya, pemasaran ke pelosok Indonesia selama ini masih terbatas, baik dari sisi dana maupun infrastruktur. e-SBN bisa mengurangi hambatan-hambatan tersebut. Biaya promosi dengan mengunjungi secara langsung bisa ditekan. Meski tidak ada edukasi tatap muka, tetapi semua daerah dengan akses internet bisa menjangkau informasinya.

Penyempurnaan Produk

Untuk menarik investor muda, pemerintah juga melakukan penyempurnaan produk. Contoh produk yang sudah ada sebelumnya seperti SBR 1 dan SBR 2 mensyaratkan pembelian minimal Rp5 juta dengann kelipatan Rp5 juta dan maksimal pembelian 5 miliar. SBR003 yang ditawarkan di e-SBN sudah bisa dibeli dari Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta sehingga lebih terjangkau. Maksimal pembeliannya Rp3 miliar. Harapannya, selain bisa menjangkau makin banyak peminat, jatahnya juga terbagi lebih rata.

Namun, penjualan SBN online yang ditargetkan sebesar Rp30 triliun ini jangan sampai menimbulkan kesan hanya ditargetkan bagi investor millenial. SBN ritel online ini untuk memperluas basis investor, namun terbuka untuk segala usia. Jadi semua kalangan bisa berpartisipasi.

Persyaratan untuk membeli SBN secara online tidak jauh berbeda dengan pembelian secara offline. Seperti Memiliki KTP, rekening dana, rekening surat berharga, single investor identification (SID). Bedanya, semua persyaratan tersebut diinput pada sistem online. Dulu, mitra distribusi hanya bank dan perusahaan efek. Nah, sekarang ini dibuka juga untuk perusahaan fintech.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline