Lihat ke Halaman Asli

Strategi Investasi: "Pelan tapi Pasti"

Diperbarui: 13 Januari 2021   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

“Pelan tapi Pasti”. Kalimat tersebut menggambarkan bahwa seorang investor dalam tujuannya untuk memperoleh keuntungan tidak perlu terburu-buru.

Seorang investor harus perlahan-lahan mempelajari risiko-risiko yang akan dihadapi dalam investasi, strategi yang harus dilakukan, serta cara menganalisis perusahaan-perusahaan yang akan mereka investasikan. Hal ini bertujuan agar investor tidak melakukan kesalahan dalam memilih perusahaan yang mau diinvestasikan. 

PERKEMBANGAN JUMLAH INVESTOR 

Sejak awal dibuka hingga saat ini, pasar modal selalu mengalami peningkatan jumlah investor dari tahun-ke tahun. Tercatat pada pertengahan tahun 2020, tepatnya bulan Juli, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang terdiri atas investor saham, reksa dana, dan obligasi telah bertumbuh sebesar 22 persen dari tahun 2019 lalu, menjadi 3,02 juta.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 persen merupakan investor saham. Sementara itu, dari sisi aktivitas perdagangan, didapatkan data rata-rata transaksi harian (RNTH) mencapai Rp7,67 triliun per hari dihitung hingga periode Juli 2020, dengan total rata-rata frekuensi dan volume perdagangan mencapai 537.000 kali dan 7,91 miliar lembar saham.

Hingga 29 Desember 2020, terdapat 94 ribu investor aktif harian atau dengan kata lain terdapat kenaikan jumlah investor sebesar 73 persen dibandingkan akhir tahun 2019. Investor aktif harian merupakan investor yang setidaknya melakukan satu kali transaksi dalam satu hari.

Pertumbuhan jumlah investor ini diharapkan akan semakin meningkat sesuai dengan apa yang disampaikan oleh BEI, dimana jumlah investor di tahun 2021 akan tumbuh 25 persen dari posisi terakhir 3,8 juta menjadi 4,75 juta investor.

Bahkan disinyalir bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun yang baik untuk memulai investasi saham. Di mana terjadi penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 3,75 persen dan adanya stimulus fiskal pemerintah untuk mendorong tingkat perekonomian yang lebih baik.

Prediksi sektor saham yang akan meningkat adalah sektor saham farmasi dan alat-alat kesehatan. Semoga apa yang diharapkan oleh BEI ini bisa direalisasikan di tahun ini.

KURANGNYA PENGETAHUAN INVESTOR

Baru-baru ini pasar modal khususnya pasar saham digemparkan oleh artis bahkan anak presiden yang menyebutkan saham-saham yang dijagokannya atau sering disebut dengan istilah “pom-pom saham”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline