Lihat ke Halaman Asli

Tahu Belum Tentu Mengerti, Tapi Mengerti Sudah Pasti Tahu

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

By: Irma Nurjanah

Pendidikan merupakan salah satu modal yang harus kita miliki untuk menjalani kehidupan di jaman yang serba sulit ini. Namun di Negara Indonesia masih banyak yang tidak mengenyam bangku pendidikan sebagaimana mestinya, khususnya di daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah Indonesia ini.

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur. Oleh sebab itu pendidikan merupakan salah satu proses mencetak generasi penerus bangsa.

Sekolah merupakan salah satu tempat didikan bagi anak-anak, di sekolah terdapat kegiatan belajar mengajar, yaitu antara guru dan siswa. Oleh sebab itu disekolah anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan teratur setiap harinya. Dengan demikian yang memegang peran penting terhadap prestasi anak dalam belajar di sekolah yaitu seorang guru, karena disini guru merupakan penyaji materi pembelajaran kepada anak. Dengan demikian jika guru dapat menyampaikan materi dengan baik dan benar kepada siswa, maka siswapun akan mudah menyerap materi tersebut dan dapat mengaplikasinya dikehidupan nyata dengan baik pula.

Namun pada saat ini masih ada saja siswa yang belajar hanya sekedar belajar, mereka belajar hanya sekedar tahu tentang materi yang telah diajarkan tanpa mengerti maksud dan cara mengaplikasikan materi tersebut dengan baik dan benar dikehidupan nyata.

Ketidakmengertian siswa terhadap pembelajaran terkadang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan, bahkan moral anak pun bisa menjadi kurang baik. Misalnya saja jika anak hanya tahu materi agama namun tidak mengerti materi tersebut. Dengan demikian anak pun tidak akan mengerti cara mengaplikasikan materi tersebut dikehidupan nyata.

Anak tahu jika berbohong itu hukumnya dosa, namun karena anak tidak mengerti dengan baik hukum tersebut maka anak selalu melanggar hukum-hukum tersebut dengan alasan yang kurang masuk akal. Misalnya saja mereka berbohong dengan alasan demi kebaikan, padahal seperti yang kita ketahui berbohong ya tetap berbohong dan itu hukumnya tetap dosa.

Jadi bisa disimpulkan bagi semua calon pengajar, cobalah jangan hanya sekedar menyampaikan materi kepada anak dan anak menjadi tahu terhadap pembelajaran tersebut, tetapi seorang pengajar juga harus menjadikan anak mengerti terhadap materi yang telah pengajar sampaikan. Dengan demikian tidak akan ada lagi kekeliruan anak terhadap materi yang telah dia terima dari gurunya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline