Bangkalan - Sebanyak 80 anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah Cabang Burneh, Bangkalan, Madura kedatangan Tim Dosen dan Mahasiswa Kebidanan FIK Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Jum’at (01 Maret 2024).
Tim Dosen dan Mahasiswa FIK UMSurabaya tersebut memberikan pendidikan kesehatan dan mengajarkan deteksi dini kanker payudara dengan teknik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Kegiatan ini dilaksnakan di salah satu rumah kader kesehatan Nasyiatul ‘Aisyiyah Burneh, Bangkalan, Madura. Kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri, dengan SADARI tanda dan gejala kanker payudara dapat dikenali secara dini.
Kegiatan pengabdian yang bertajuk “Upaya Peningkatan Cakupan Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Gerakan Perempuan Sehat dengan SADARI” Nasiyatul ‘Aisyiyah Cabang Burneh Bangkalan” diketuai oleh A’im Matun Nadhiroh, dengan anggota Irma Maya Puspita, serta 5 mahasiswa kebidanan FIK UMSurabaya.
A’im Matun Nadhiroh selaku ketua tim pengabdian, memaparkan bahwa masalah kanker payudara masih sangat perlu mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Kanker payudara termasuk golongan penyakit dengan angka kematian tertinggi, penyakit ini juga sejatinya dapat dicegah dan disembuhkan jika ditemukan sedini mungkin.
“Tema ini sangat sesuai dengan kondisi masyarakat di sekitar tempat pengabdian, di wilayah tersebut ditemukan beberapa wanita usia subur yang mengalami tanda gejala kanker peyudara, akan tetapi tidak tau harus berbuat apa. Masalah kanker payudara ini perlu mendapatkan perhatian. Tidak sedikit kasus yang ditemukan dalam kondisi awal, penyembuhannya hampir 100%,” papar A’im.
A’im juga menjelaskan bahwa tujuan diadakannya pengabdian masyarakat tersebut, selain merupakan salah satu Tri Dharma Dosen, juga untuk mencapai Indonesia Sehat 2045. “Untuk mencapai target Indonesia Sehat 2045 adalah dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan Pendidikan Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap seseorang. Upaya preventif dan promotif tidak berhenti pada pendidikan kesehatan aja, pendampingan juga diperlukan untuk memantau terus keberlanjutan dari program ini dengan dibentuknya Kader SehaRI (Sehat dengan SADARI) yang siap berada di garda terdepan sebagai mitra perempuan” jelasnya.
Sementara itu, kegiatan ini selain dihadiri oleh anggota Nasyiatul ‘Aiyiyah Burneh, juga dihadiri langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Burneh - Anis Hidayatun, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Bangkalan – Dian Farihani, dan perwakilan dari Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah – Sri Mulyati.
Ketua PCNA Burneh, Bangkalan juga berharap kegiatan seperti ini sering dilakukan karena dengan diadakannya pengabdian deteksi dini kanker payudara melalui Gerakan Sehat dengan SADARI kepada para anggota Nasiyatul ‘Aisyiyah Burneh, Bangkalan ini dapat meningkatkan kesehatan perempuan dan terhindar dari bahaya kanker payudara.
Penulis: A'im Matun Nadhiroh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H