"Bu, kita dong ya diajarin makan sambil berdiri kalau lomba makan kerupuk". Tiba-tiba putra bungsuku muncul dari ruang tengah dan menghampiriku yang sedang duduk di ruang makan.
"Ya iya, gak boleh kan? Jawabku dalam nada tanya.
" Iya gak boleh, jawabnya dengan tegas.
" Terus kenapa kakak ikut?
"Ya karena aturan lombanya begitu" jawabnya sambil berlalu.
Rupanya lomba yang telah diikuti sehari sebelumnya dimana ia menjadi juara dan mendapatkan hadiah snack terus mengusik pikirannya sehingga terlontar juga pertanyaan itu. Tepatnya sih ingin mendapatkan penguatan bahwa apa yang diyakininya dan yang dipahaminya tentang adab makan ternyata dilanggar dalam lomba tersebut.
Dari percakapan singkat tersebut saya kemudian berfikir ternyata apa yang selama ini diajarkan pada anak-anak tentang aturan dan adab kadang kala dilanggar sendiri oleh orang dewasa dan mungkin itu tanpa disadari.
Fenomena maraknya aneka lomba yang sering dilakukan oleh orang dewasa baik yang ditujukan untuk anak-anak maupun yang diikuti oleh orang dewasa sendiri sering kali melanggar norma-norma yang ada.
Lomba makan kerupuk misalnya terdapat banyak hal yang menyimpang dari aturan Islam di dalam lomba tersebut. Yang pertama makan sambil berdiri, kedua kemungkinan besar tanpa diawali dengan membaca basmalah., ketiga para peserta berlomba menghabiskan kerupuk secara cepat maka ia tentu tidak dapat mengunyah makanannya dengan baik. Yang terakhir ketika seorang peserta berhasil menjadi yang tercepat maka hampir bisa dipastikan tidak ada ucapan hamdalah di dalamnya.