Lihat ke Halaman Asli

Irma Kristyan Ayu Perwitasari

Universitas Airlangga

Climate Change: Pemanasan Global yang Terus Berlanjut

Diperbarui: 6 Juni 2024   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sistem iklim Bumi merupakan sebuah sistem interaksi kompleks antara atmosfer, permukaan tanah, salju dan es, lautan dan badan air lainnya (sungai, waduk, rawa, dan lain-lain), serta makhluk hidup. Komponen iklim yang paling mendominasi karakter iklim adalah atmosfer. Peristiwa ekstrem menyebabkan berubahnya besaran statistik rata-rata iklim yang pada akhirnya menggeser atau mengubah iklim pada umumnya. Dengan demikian, pemantauan perubahan iklim dapat dilakukan dengan memantau kondisi iklim ekstrem. Istilah perubahan iklim kadang digunakan untuk menjelaskan adanya pemanasan global. Dengan demikian, perubahan iklim seolah-olah menjadi sinonim (kata lain) dari pemanasan global (global warming). Pemanasan global dianggap sebagai penyebab utama dari perubahan iklim. Perubahan iklim adalah dampak tidak langsung dari pemanasan global yang melibatkan unsur aktivitas manusia dan alamiah. 

Pemanasan global sendiri telah terjadi sejak abad ke 20 yang dimulai dari awal revolusi di negara-negara eropa. Pemanasan global memberikan dampak terhadap perubahan iklim global sebagai akibat dari rumah kaca dan pemenuhan emisi gas CO2 di udara. Hal ini berdampak pada perubahan kondisi suhu global dan memengaruhi kondisi siklus meteorologi serta geologi yang kemudian mengakibatkan bencana alam. Bencana alam yang terjadi yaitu kenaikan muka air laut oleh karena adanya penambahan masa air laut akibat pencairan es di kutub setiap tahunnya, terjadinya El Nino, dan banjir akibat faktor cuaca yang tidak menentu. 

Salah satu dampak dari perubahan iklim global adalah terjadinya fenomena El-Nino (meningkatnya suhu samudera pasifik) dan La Nina (menurunnya suhu samudera pasifik) yang mempengaruhi samudera-samudera di seluruh dunia. Terjadinya fenomena tersebut mengakibatkan suhu permukaan air laut berubah. Dampak lain dari perubahan iklim adalah banjir. Fenomena banjir ini dapat terjadi akibat terjadinya peningkatan intensitas curah     hujan,     peningkatan    aliran    sungai gletser,  dan  peningkatan  permukaan  air  laut akibat   mencairnya  es  di  kutub  bumi  atau dalam  istilah  Indonesia  dikenal  dengan banjir rob. 

Dengan kondisi tersebut, sudah seharusnya kita mengambil sikap sebagai solusi dari dampak yang diakibatkan oleh fenomena perubahan iklim. Beberapa Langkah yang bisa kita lakukan yaitu : 

1. Melakukan penanaman pohon   

2. Menghemat penggunaan air dan Listrik 

3. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor 

4. Mengurangi penggunaan plastik.

Dengan beberapa Langkah kecil tersebut diharapkan dapat mengurangi dampak dari terjadinya perubahan iklim, sehingga dapat meminimalisir terjadinya bencana alam yang terjadi akibat perubahan iklim itu sendiri.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline