IMMawati Nurinayah'Tul Ma'wah Pasyah
Kabid RPK PC IMM Kab. Sidrap 2022-2023
Kondisi bangsa Indonesia sekarang sedang dilanda oleh sebuah iklim karakter kehidupan yang tidak mendukung tumbuhnya budaya Pancasila. Memudarnya karakter (krisis karakter) dapat dilihat dari meningkatnya pergaulan seks bebas, LGBT, pornografi, maraknya kekerasan pada anak- anak dan remaja, pelecehan terhadap perempuan, banyaknya mengkonsumsi narkoba, korupsi, pola hidup konsumeris, praktik hidup keagamaan yang mementingkan formalisme yuridis dan simbol-simbol yang memudahkan untuk diadu domba.
Hal ini merupakan pekerjaan bersama yang menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa dan dicarikan jalan keluarnya, termasuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Karena jelas tertuang dalam Nilai Dasar Ikatan (NDI) bahwa," segala bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan kemungkaran adalah lawan besar gerakan IMM, perlawanan terhadapnya adalah kewajiban setiap kader IMM."
Krisis karakter sekarang ini sudah menjalar pada lingkungan kampus sehingga mudah ditemui sikap dan perilaku seorang mahasiswa yang bertentangan dengan nilai moral. Sebagai manusia yang menjunjung keharmonisan dan keserasian sebagai jati diri bangsa maka sangatlah tepat jika nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai nilai moral untuk landasan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai Pancasila berdasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
Dalam sejarah pergerakan mahasiswa, gerakan
moral mahasiswa tidak akan terpisah dari lingkungan kondisi politik yang melingkupinya.
Setidaknya ada dua hal yang mendasari: pertama, agent of change atau agen perubahan, yang melekat karena didasari oleh para kaum muda khususnya mahasiswa untuk menentang secara naluriah dari segala bentuk kebijakan yang tidak pro dengan rakyat. Kedua, masyarakat dari berbagai elemen yang merupakan objek dari setiap kebijakan publik, yang banyak berharap kepada pergerakan mahsiswa yang netral supaya aspirasi mereka bisa tersampaikan terhadap pemerintah tanpa harus melaui partai politik, dan lain-lain.
Kondisi seperti ini bisa dikatakan sebagai simbiosis mutualisme antara mahasiswa dan elemen masyarakat. Tapi terkadang orisinalitas pergerakan mahasiswa kini mulai terkikis oleh maraknya predator demonstran, yang mempunyai kepentingan, bukan lagi gerakan mahasiswa yang murni dari seruan moral.
Seiring dengan laju zaman dan arus perubahan sosial bagaikan petir yang menyambar, saat ini mahasiswa terlebih kader IMM tengah berdiri dalam kondisi kebangsaan yang tidak kalah akut dan sulitnya dibandingkan dengan apa yang terjadi di orde lama, orde baru dan pasca reformasi.
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa mengandung nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Apabila seorang mahasiswa mampu menyadari dan benar-benar bisa menjalankan kelima aturan moral atau kelima nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka manusia dapat menyelamatkan bangsa dari berbagai konflik. Membangun karakter melalui nilai-nilai Pancasila dapat mempersatukan seluruh kebhinekaan bangsa Indonesia.