Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan Dunia. Sebagai organisasi yang besar, Warga NU (baca: Nahdliyin) tidak hanya berada dalam wilayah NKRI saja, namun juga tersebar di banyak negara-negara di Dunia.
Jamaah NU pun tidak hanya terdiri dari jamaah yang Struktural (yang tercatat dalam struktur kepengurusan di semua tingkatan), namun justru basis massa terbesar NU adalah Jamaah Kultural yang mayoritas tersebar di seluruh Wilayah Nusantara.
Oleh karena itu, NU sebagai Organisasi dengan Jumlah Jamaah terbesar di dunia harus terus berkembang menjawab semua tantangan zaman, tidak terkecuali tantangan di era industri 4.0 seperti sekarang ini. Salah satu tantangan yang nyata sekarang adalah pentingnya data riil sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan dalam segala bidang kehidupan, baik ekonomi, pendidikan, sosial dan bidang-bidang kehidupan lainnya.
Baca juga : Sepak Bola dalam Pusaran NU dan Muhammadiyah
NU yang sudah memasuki usia 94 Tahun dan memiliki jutaan jamaah harus benar-benar memiliki jam'iyah yang kuat dan solid serta kokoh, dengan cara apa? salah satunya adalah dengan cara penataan administrasi khususnya data warga NU untuk memetakan potensi-potensi Warga NU di masing-masing wilayah.
Dengan melihat betapa urgennya persoalan data, maka NU meluncurkan program yang mampu menjawab kebutuhan data guna menginventarisir warga NU yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara maupun dibelahan dunia.
Program yang diluncurkan adalah Sensus Warga NU berbasis Sistem Informasi Strategis NU (SISNU) yang arahnya nanti adalah dengan pembuatan Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (KARTANU) bagi setiap Nahdliyin.
Baca juga : Peringati Harlah, Fatayat NU Kecamatan Burneh Berbagi
Sensus warga NU ini murni untuk kepentingan Jam'iyah NU dan bukan kepentingan kelompok, golongan apalagi kepentingan politik. Dengan KARTANU diharapkan dapat menjawab tantangan era industri 4.0 yang menjadikan data sebagai elemen utama dalam setiap pengambilan kebijakan.
Layaknya Warga Negara Indonesia yang harus memiliki KTP sebagai kelengkapan administrasi kependudukannya. KARTANU juga hadir sebagai administrasi kita sebagai warga NU.
Sebagai warga NU yang ta'dzim dengan para Kiai dan selalu satu komando dibawah PBNU, mari kita sukseskan program sensus warga NU (KARTANU) dengan menghubungi masing-masing pimpinan ranting agar kita dan keluarga terdata sebagai warga NU.