Lihat ke Halaman Asli

Al-Azhar: Tamatkah Riwayat Kesucianmu Kini?

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1388980602339987421

[caption id="attachment_314043" align="aligncenter" width="369" caption="Sang Penulis Menatap Menara Islam Al-Azhar (Dok: Pribadi)"][/caption] Dulu Al-Azhar dikenal sebagai pusat peradaban ilmu Islam yang moderat, banyak orang dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong mengambil istifadah ilmu di Al-Azhar. Konstelasi politik Mesir yang sudah terpecah belah pun masuk ke ranah Al-Azhar. Kesal dan bungkam melihat kampus tercinta telah ternodai aksi demonstrasi, ditambah aksi pembunuhan massal secara terang-terangan di mana-mana, terasa mimpi menyaksikan kejadian yang ada. Siapa yang salah? Pemerintah adidaya kah? Al-Ikhwanul Muslimun kah? Atau Grand Syekh Al-Azhar yang salah melangkah? Rasanya tidak bisa menyalahi satu persatu dari mereka, itu semua sudah terjadi dan harus ada jalan keluar terbaik. Rekonsiliasi kedua-belah pihak tidak akan berjalan mulus, kenyataannya seperti itu, bukan untuk mematahkan semangat, tapi praktek di lapangan membuktikan masing-masing kubu tetap terus bertahan dengan pendapatnya masing-masing. Akhirnya masyarakat yang tak berdosa ikut merasakan kepahit-getiran suasana yang ada, mahasiswa yang tak bersalah pun menjadi korban, kenyamanan terus dipertanyakan. Jalan terakhir selain pertolongan Allah sepertinya perlu ada wasilah campur tangan dan peran dunia Islam untuk menghentikan kekacauan di Mesir. Doa Ikatan bathin dan ukhuwah Islamiyahlah yang menjadikan kami nan jauh dari Negeri Para Nabi itu hanya bisa mendoakan dan tentunya bantuan doa kaum muslimin lainnya dengan tulus di setiap sujud dan munajat kepada Allah Rabbul ‘Izzati agar Mesir kembali pulih dari sakit. Semoga semua pihak bisa mengintrospeksi diri. Rabbuna yahmi mishrana. Aamiin. Renungan Ayat dan Hadis “Udkhuluu mishra insya Allahu aamiiniin..” [Masuklah kamu ke negeri Mesir niscaya Allah akan memberikan keamanan kepada kamu] (QS. Yusuf: 99) “Wattiini waz-Zaytun, wathuuri siiniina, wa haadzal baladil amiin..” [Demi bumi tin di Damaskus (Syria), dan demi bumi zaitun di Palestina, dan demi bukit Thur yang ada di Sinai (Mesir). Dan demi kota Makkah yang aman.] (QS. At-Tiin: 1-3) “Wanuriidu an namunna ‘alalladziinas tudh’ifuu fil ardh, wanaj’alahum aimmataw wanaj’alahumul waaritsiin” [Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)] (QS. Al-Qashshash: 5) “Hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim” (Hadis) “Dosa membunuh seorang mukmin lebih besar daripada hancurnya dunia. Bahkan darah seorang muslim lebih mulia daripada ka’bah yang mulia” (Hadis). #Matan #Muqaddimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline