Lihat ke Halaman Asli

Irhamna Mjamil

TERVERIFIKASI

A learner

5 Tips Mengelola Keuangan agar Tidak Menderita di Tanggal Tua

Diperbarui: 14 Oktober 2021   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels

Uang, sebanyak apa pun tetap saja akan berakhir sia-sia jika tidak bisa dikelola dengan baik. Sayangnya kebanyakan orang gagal dalam memanajemen keuangan. Berapa banyak orang yang di akhir bulan harus mengutang sana sini demi hidup ? 

Mengapa manajemen keuangan perlu ?

Ada orang yang tiba-tiba menjadi kaya karena dianugerahi harta warisan oleh orang tuanya. Tak tanggung-tanggung kekayaan dari harta warisan bisa mencapai miliaran rupiah. Sayangnya karena ketidakmampuan dalam mengelola keuangan menyebabkan harta warisan habis dalam waktu 6 bulan. 

Ada juga kasus warga desa yang mendadak kaya karena mendapat dana miliaran rupiah. Warga desa tersebut berbondong-bondong membeli mobil. Sayangnya ada beberapa keluarga yang terpaksa menjual mobil tersebut beberapa bulan kemudian karena uang miliaran rupiah telah habis.  

Faktanya kebanyakan orang tidak pandai dalam mengelola keuangan. Padahal uang bukan soal seberapa banyak yang diperoleh namun, bagaimana cara mengelolanya. Ada lima tips mengelola keuangan agar tidak menderita di tanggal tua, yuk simak ulasannya!

1. Bandingkan pengeluaran dengan penghasilan. 

Kebanyakan orang harus mengutang karena penghasilan yang diperoleh tidak sebanding dengan pengeluaran. Membandingkan pengeluaran dengan penghasilan diperlukan agar tidak perlu berutang di tanggal tua. 

Jika ternyata penghasilan yang diperoleh tidak sesuai maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari sumber penghasilan lainnya. Di era digital ada banyak sumber penghasilan yang bisa dilakukan, mulai dari melakukan penjualan via media sosial hingga penulis lepas yang banyak dicari. 

2. Prinsip 50/30/20. 

Prinsip ini dicetuskan di Amerika Serikat karena melihat banyaknya masyarakat di sana yang menghabiskan uang untuk kebutuhan dasar lebih dari 50 persen. Prinsip ini terbentuk untuk bisa mengelola keuangan namun, tetap bisa menikmati hidup dan terbukti banyak masyarakat di sana yang telah sukses menjalankan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline