Childfree atau tidak ingin memiliki anak sedang naik daun di Indonesia akhir-akhir ini. Kasus ini bermula dari curhatan Gita Savitri, seorang selebgram yang menempuh pendidikan di Jerman. Gita sendiri terkenal dengan prestasi hingga opininya yang terkenal mendidik.
Childfree dalam sebuah pernikahan artinya memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak. Konsep childfree ini tentu saja bertentangan dengan budaya masyarakat Indonesia.
Ketika menikah masyarakat kita tentu akan mendoakan agar diberi keturunan yang baik. Terlebih saat acara keluarga tentu pertanyaan "kapan punya anak?" atau "kapan hamil" adalah momok yang tidak menyenangkan bagi mereka yang baru menikah. Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa ada pasangan yang memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak, yaitu :
1. Memiliki Kenangan Masa Kecil yang Buruk.
Beberapa orang memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak karena trauma dengan masa lalu yang tidak menyenangkan. Ada yang pernah mengalami kekerasan seksual di masa kecilnya.
Tidak bisa berdamai dengan masa lalu adalah alasan kebanyakan orang tidak ingin memiliki anak. Ada ketakutan besar jika harus memiliki anak akan teringat kembali ke masa kecil yang buruk.
2. Belum Siap Secara Mental dan Finansial.
Di zaman dahulu nenek moyang kita akan berkata "banyak anak banyak rezeki". Faktanya memiliki anak memerlukan biaya yang cukup besar. Dari biaya untuk membeli perlengkapan bayi sebelum lahir, biaya melahirkan, tabungan pendidikan, hingga biaya untuk pernikahan anak.
Alasan tersebut yang membuat banyak orang enggan memiliki anak. Banyak orang yang berjuang mencari uang namun, merasa tidak adil jika harus menghabiskan uang demi anak.
Tak hanya finansial, mental yang kuat juga diperlukan jika ingin memiliki anak. Seorang ibu saja bisa menderita depresi setelah melahirkan. Mental yang kuat ketika anak bermasalah dengan teman atau masalah lainnya.