Sebulan sudah saya tak menulis di Kompasiana. Ada banyak alasan mengapa sebulan tak sempat menulis di platform ini, bahkan di blog sendiri pun saya tak sempat menulis. Saya juga meminta maaf kepada beberapa kompasianer karena tidak menjawab komentar di artikel terakhir serta sudah sebulan tak melakukan blog walking.
Ada empat alasan mengapa saya tidak menulis di Kompasiana selama sebulan, yaitu :
1. Ayah Positif Covid-19 dan Dirawat di Rumah Sakit.
Awal bulan Agustus 2021 keluarga kami diuji. Ayah positif covid-19 padahal ayah jarang keluar rumah dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Mirisnya virus tersebut didapat dari anggota keluarga yang tak percaya dengan covid-19.
Lima hari melakukan isolasi di rumah dengan kondisi yang terus memburuk membuat saya memaksa beliau untuk ke rumah sakit. Hal tersebut karena saturasi sempat menyentuh angka 87-91. Di dalam pikiran saya virus sudah menyentuh paru-paru sehingga menyebabkan pneomonia.
Seharusnya di ruang isolasi ayah sendiri namun, berbeda dengan di Aceh. Kami diperbolehkan menjaga anggota keluarga dengan syarat hanya 1 orang dan tidak boleh keluar masuk. Salah satu alasan mengapa hal tersebut diperbolehkan karena tenaga kesehatan yang sangat kurang. Selain itu, di saat angka positif covid-19 di daerah lain menurun Aceh justru meningkat 97 persen. Masyarakat yang tidak taat protokol kesehatan adalah salah satu alasannya.
Menjaga dan merawat ayah di ruang pinere memiliki sensasi yang berbeda. Hal tersebut karena ayah beberapa kali tidak mau memakai oksigen dan sempat meminta pulang. Ayah sempat merasa bosan dan tertekan. Hal tersebut karena sehari sesudah ada di ruang isolasi, badan ayah tidak lagi demam, lemas dan batuk pun tidak ada hanya saturasi oksigen yang masih belum stabil.
Setelah melewati 12 hari di rumah sakit, akhirnya kami diperbolehkan pulang dan menjalani pemulihan di rumah. Pelajaran yang sangat berharga bagi saya ketika ikut menjaga ayah di ruang isolasi.
2. Saya juga Positif Covid-19.