Lihat ke Halaman Asli

Irhamna Mjamil

TERVERIFIKASI

A learner

Cyberchondria, Seringnya Mengecek Kesehatan di Internet dan Berakhir pada Mendiagnosis Diri Sendiri

Diperbarui: 8 Juni 2021   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh energepic.com dari Pexels

Perkembangan teknologi memang memudahkan orang dalam hal berkomunikasi dan mencari ilmu pengetahuan. Tak heran banyak yang berkata di era sekarang informasi dapat diperoleh lewat ujung jari. Ada sisi positif dari internet tentu saja akan ada sisi negatifnya. Bukankah setiap hal selalu memiliki sisi positif dan negatif? 

Teman saya pernah sangat panik karena memiliki benjolan di bagian dadanya. Katanya setelah menyamakan dengan gejala di internet sepertinya ia terkena kanker payudara. Ia pun terlihat panik dan cemas saat dosen sedang menjelaskan di depan. Saya yang bingung harus berbuat apa dan mencoba untuk menyuruhnya berpikir positif. 

Dia mencoba tenang namun, tetap saja panik dan cemas. Pikirannya mulai menerawang bagaimana kalau ia terkena penyakit berat dan harus berhenti kuliah. Untungnya besoknya ia langsung memeriksakan diri dan dokter mengatakan bahwa benjolan tersebut tidaklah berbahaya. Saya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahnya yang panik dan cemas. 

Ada juga banyak orang yang menyamakan gejala penyakitnya dengan yang ada di internet dan langsung mendiagnosis diri sendiri tanpa memeriksakan ke dokter. Orang-orang tersebut pada akhirnya membeli sendiri obat di warung atau mencoba cara alternatif. Padahal belum tentu mereka menderita penyakit tersebut. Biasanya orang yang melakukan diagnosis terhadap diri sendiri adalah mereka yang percaya dengan informasi yang ada di internet dan takut untuk ke dokter. 

Fenomena tersebut dinamakan cyberchondria. Cyberchondria adalah kondisi dimana seseorang terlalu mengkhawatirkan kesehatan mereka dan mencoba mendiagnosis diri sendiri melalui informasi yang beredar di Internet. Tentu saja ini akan menimbulkan kecemasan secara berlebihan. 

Ilustrasi depresi, foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Apa saja gejala dari orang yang menderita cyberchondria? 

Pertama, orang yang menderita cyberchondria akan terus menerus mencari tentang kondisi kesehatan mereka melalui internet selama 1-3 jam setiap hari. 

Kedua, orang tersebut akan terus menerus mencari tahu lebih banyak tentang kondisi kesehatannya. 

Ketiga, berdasarkan informasi yang ada di internet, orang yang menderita cyberchondria merasa memiliki lebih dari satu penyakit dan semakin memperburuk kondisi kecemasan yang diderita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline