Lihat ke Halaman Asli

Irhamna Mjamil

TERVERIFIKASI

A learner

Prestasi-prestasi Receh di Tahun 2020

Diperbarui: 31 Desember 2020   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Nathan Salt via https://www.pexels.com

Tahun 2020, tahun terberat bagi kebanyakan orang. Tahun yang kata banyak orang hanya punya 4 bulan. Bulan Januari, Februari, Pandemi, dan Desember. Pandemi mengharuskan banyak orang untuk jaga jarak dan tidak boleh adanya kerumunan. 

Banyak orang tua yang tak bisa melihat anaknya secara langsung karena pandemi. Tenaga medis juga tak dapat berdekatan dengan keluarganya. Karena pandemi, banyak perusahaan yang diambang kebangkrutan. Sektor pariwisata yang paling parah terkena dampak pandemi. 

Anak sekolah tak dapat belajar di sekolah. Mahasiswa terlebih mahasiswa baru tak dapat merasakan masa orientasi. Lupakan jalan-jalan keluar negeri atau nongkrong dengan teman-teman. Semua orang menjaga jarak dan lebih memilih dirumah aja.  

Tahun terberat, begitu julukannya. Namun, dibalik kesulitan tentu ada kemudahan. Di masa-masa sulit ada pencapaian tertentu yang harus dihargai. Di tahun ini, ada pencapaian- pencapaian yang aku syukuri. Pencapaian-pencapaian tersebut adalah : 

Mengendarai Sepeda Motor dengan Kecepatan 60 Km/Jam

Mengendarai sepeda motor dengan kecepatan di atas 40 Km/Jam adalah hal yang sangat susah saya lakukan. Hal tersebut karena saya takut jatuh. Di tahun 2020, saya terpaksa mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 60 Km/Jam karena harus melewati jalan lintas sumatera. Jika mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 40 Km/Jam maka saya akan diklakson oleh truk-truk besar. 

Selain memekakkan telinga juga membuat saya terkejut karena suara klakson truk sangat kencang. Mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 60 Km/Jam mampu membuat mobilisasi lebih cepat. 

Bisa Menggunakan eyeliner

pexels-maria-gloss-4197793-5fedd614d541df7e267bfaa3.jpg

Photo by Maria Gloss via https://www.pexels.com

Eyeliner, salah satu make up yang sulit sekali saya aplikasikan. Selama pandemi, saya sering bosan karena tidak ada kegiatan. Saya juga pengangguran hingga saat ini. Kebosanan tersebut akhirnya membuat saya mencoba berlatih menggunakan eyeliner. Hasilnya saya bisa mengaplikasikan eyeliner meskipun belum sempurna. Eyeliner yang saya gunakan adalah eyeliner merek wardah dan berbentuk pen

Berhenti Peduli dengan Penilaian Orang lain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline