Sore ini serasa matahari masih enggan beranjak dari
peraduannya,
Kebahagiaan itu masih nampak dari raut wajah wanita yang mulai lelah.
Kebahagiaan yang Ia rasa tak mampu lagi ia abadikan hingga pagi menjelang,,
Seraut wajah pria yang Ia cintai perlahan mulai tak nampak dalam kelamnya malam..
Jauh dan semakin menjauh membawa kebahagiaan yang ia sembunyikan dari wanita itu..
Kebingungan, Kepasrahan melanda
Biduk rumah tangga yang Ia susah payah mereka bangun
Namun dengan tenang sang pria meluluhlantahkannya sisi demi sisi..
“ Masihkah Kau Mencintaiku?? ” tanya wanita itu dalam galau hatinya..
“ Karena Aku sangat Mencintaimu, wahai Suamiku”....
Sekian lama dalam kesabaran, penantian akan kehangatan dalam keharmonisan keluarga,
Tak kunjung ia dapatkan..
Pengkhianatan Rahasia yang terungkap
Melahirkan kepedihan terdalam..
Inilah saat keimanan diuji, disaat titik terlemah manusia adalah kesempatan para iblis merajalelai hati dan fikiran,,
Menghancurkan Iman,,,
Malam mulai larut dan dingin,
Sedingin Tubuh wanita itu, lemah tak berdaya..
Semoga ini belum ajalmu, hingga matimu tak sia sia(kafir).
Amin.. Amin.. Ya Rabbal Alamin (La Haula Walaa Quata Illa Billah)..
Parepare, 11 Mei 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H