Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Implementasi Program Sekolah Penggerak

Diperbarui: 12 Juni 2022   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis : Irham Hasri Isnanto

          Pelaksanaan sebuah program pendidikan harus disesuaikan terhadap perubahan di masyarakat yang disebabkan oleh perkembangan zaman seperti era revolusi industry 4.0 saat ini. Karena pendidikan memiliki peran penting dalam  mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dari segi  akademik dan karakter selaras dengan kemajuan perkembangan zaman. Hal ini terlihat dari kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah indonesia dalam bidang pendidikan selalu mengalami perubahan khususnya  penyesuaian terhadap program kurikulum. Hal ini semata dilakukan untuk membuat sebuah penguatan dalam penerapan substansi isi didalamnya menjadi lebih berkualitas kepada proses kegiatan pembelajaran. Dengan fokus perhatian ini, implementasinya agar seorang peserta didik dapat merasakan perkembangan dalam diri dari segi psikis/attitude kemudian terhadap peningkatan akademik.  Oleh karena itu pemerintah dari KEMENDIKBUD pada akhirnya meluncurkan sebuah kurikulum baru yang dinamakan Kurikulum Merdeka Belajar. Didalam kurikulum ini, pemerintah menyusun kembali isi program yang akan diterapkan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran

       Salah satu program baru yang telah disusun dan menjadi bagian dalam kurikulum merdeka belajar adalah "Program Sekolah Penggerak". Kehadiran sekolah penggerak diharapkan dapat mewujudkan proses pengembangan hasil belajar bagi peserta didik yang berbasis profil pelajar pancasila. Oleh karena itu di dalam proses keberjalanan sekolah penggerak elemen Kepala sekolah dan Guru harus menjadi pihak yang unggul dan berkualitas dalam mewujudkan pelajar pancasila. Elemen kepala sekolah dan guru harus mampu menjadi kunci untuk melakukan perubahan dalam hal penataan kembali sistem kerja dan sistem kelola bagi setiap satuan pendidikan disekolah. Sehingga dengan hal tersebut diharapkan akan memberikan pengaruh terhadap warga sekolah untuk mengobservasi berbagai permasalahan yang mereka hadapi. 

      Dalam penerapan sekolah penggerak yang dilakukan pada tahun ajaran 2021/2022. Kita melihat bahwa kondisi dan situasi penerapan tersebut masih berada dalam suasana pandemi Covid-19 di negara Indonesia. Oleh karena itu implementasi pelaksanaannya pun dapat dikatakan tidak berjalan secara efektif. Karena pada saat itu pemerintah mengeluarkan kebijakan perubahan sistem belajar, yang tadinya secara tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Dimana dalam pelaksanaan belajarnya pun dapat ditemui banyak kendala terutama dalam penggunaan teknologi dan jaringan informasi. Apalagi informasi mengenai sosialisasi penerapan kurikulum sekolah penggerak yang bisa dikatakan sangat minim diterima oleh guru, apalagi oleh guru yang berada di wilayah kurang terjangkau sinyal dan teknologi. 

       Jadi jika dari sosialisasinya saja tidak sampai kepada kepala sekolah atau guru, maka harapan ketercapaian tujuan dari pembelajaran yang diterapkan oleh kurikulum ini tidak akan berjalan efektif sehingga berdampak juga terhadap pembentukan "profil pelajar pancasila". Kemudian selain pembentukan peserta didik itu, sebuah motivasi belajar yang harus dicapai dan dilaksanakan pun akan dinilai kurang maksimal dalam mencapai hasilnya. Karena motivasi ini menjadi salah satu cara dalam mengembangkan sikap elemen dari nilai-nilai pelajar pancasila itu. Buktinya salah satu kerangka yang ada dalam sekolah penggerak yaitu assesmen menjadi hal yang dinilai baik dalam pembelajaran. Sehingga implementasi yang dilakukan oleh peserta didik yaitu dengan peningkatan keaktifan dalam diri mereka terutama selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran.  Oleh karena itu Kepala sekolah dan Guru mampu menjadi motor penggerak di dalam lingkup sekolah. Mereka memiliki peran untuk memberikan role model yang baik dalam menjunjung tinggi semangat pancasila melalui perilaku yang dilakukan. Sehingga dengan hal ini peserta didik mendapatkan hasil output terhadap stimulus perkembangan potensi nilai-nilai pancasila yang baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline