Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia modern. Dalam era digital ini, TIK telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita (Agustin 2018). Namun, dalam perspektif Islam, penggunaan TIK tidak hanya sekadar mengikuti tren, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih dalam. Artikel ini akan membahas pandangan Islam terhadap penggunaan TIK, etika yang terkait, dan bagaimana umat Muslim dapat menghadapi kemajuan teknologi ini dengan bijak.
Dalam ajaran Islam, pengetahuan dan ilmu pengetahuan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Al-Qur'an memberikan penekanan yang kuat pada pentingnya memperoleh pengetahuan dan mengembangkan diri. TIK, sebagai alat yang kuat dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, sesuai dengan nilai-nilai Islam ini (Haris Budiman 2017). Islam mendorong umat Muslim untuk menggunakan TIK dengan tujuan yang bermanfaat dan produktif.
Melalui penggunaan internet, umat Muslim dapat mengakses berbagai sumber pendidikan, riset ilmiah, dan pemahaman mendalam tentang ajaran Islam. Ini memungkinkan umat Muslim untuk memperoleh pengetahuan dan mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan dengan lebih mudah. Hadis Riwayat Ibn Majah menyebutkan bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, dan TIK menjadi sarana yang memperluas kesempatan untuk memenuhi kewajiban tersebut (Mobile Learning Experience and Self-Directed Learning Readiness on Mobile Task-Based Activity Performance: a Case Study Among Postgraduate Students Malini a/P Thiagraj Doctor of Philosopy Universiti Utara Malaysia 2022 n.d.).
Dalam penggunaan TIK, Islam mengajarkan umat Muslim untuk mematuhi prinsip-prinsip etika dan moralitas. Penggunaan TIK yang bertanggung jawab adalah suatu keharusan dalam perspektif Islam. Misalnya, Islam melarang penyebaran kebencian, fitnah, dan konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Umat Muslim harus berhati-hati dalam menyebarkan informasi, memeriksa kebenaran sebelum menyebarkannya, dan menghindari penyebaran berita palsu yang dapat merusak reputasi dan kredibilitas orang lain.
Islam juga mendorong penggunaan TIK untuk tujuan sosial yang baik. Media sosial dapat digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan pesan kebaikan, menyampaikan informasi penting dalam masyarakat, dan menggalang bantuan bagi orang yang membutuhkan. Dalam hal ini, Islam menekankan pentingnya menjaga integritas dan mempromosikan nilai-nilai positif dalam penggunaan TIK. Islam mengajarkan umat Muslim untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil, aman, dan harmonis melalui penggunaan TIK.
Selain itu, Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dakwah merupakan hal yang penting dalam mengembangkan dakwah. Dalam perspektif Islam, dakwah merupakan salah satu tugas penting yang harus dilakukan oleh umat Islam. Dalam era digital seperti saat ini, penggunaan TIK dapat menjadi alat yang efektif dalam melakukan dakwah. Dalam pemanfaatan TIK dalam dakwah, perlu dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab, serta
selalu mengedepankan nilai-nilai Islam dalam penggunaannya. Oleh karena itu, penggunaan TIK dalam dakwah harus dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam perspektif Islam, penggunaan TIK dalam dakwah dapat memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam. Dengan adanya TIK, dakwah dapat menjangkau lebih banyak orang dan memiliki cakupan yang lebih luas, serta dapat disampaikan dengan berbagai macam cara yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Namun, penggunaan TIK dalam dakwah juga harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab, serta selalu mengedepankan nilai-nilai Islam dalam penggunaannya.
TIK memiliki potensi besar dalam membantu pengembangan umat Muslim dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang pendidikan, TIK memungkinkan akses yang lebih luas ke sumber daya pendidikan, pembelajaran online, dan kolaborasi internasional. Umat Muslim yang tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas melalui platform e-learning dan sumber daya digital. Ini membantu mengurangi kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua.
Selain itu, TIK juga berperan dalam pengembangan ekonomi umat Muslim. Internet dan platform perdagangan elektronik memungkinkan umat Muslim untuk menjalankan bisnis online, memperluas pasar mereka, dan menciptakan peluang kerja baru. Umat Muslim dapat mengembangkan inovasi teknologi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti aplikasi zakat digital, platform crowdfunding untuk proyek sosial, dan layanan keuangan berbasis syariah. Dalam hal ini, TIK dapat membantu umat Muslim menjadi mandiri secara ekonomi dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (Ali et al. 2022).
Dalam perspektif Islam, penggunaan TIK tidak hanya merupakan bagian dari kemajuan teknologi, tetapi juga melibatkan pertimbangan moral dan etika. Islam mendorong penggunaan TIK yang bertanggung jawab, mengedepankan kebaikan sosial, dan mempromosikan nilai-nilai Islam dalam berinteraksi dengan teknologi (Perspectives and Practices 2022). Umat Muslim harus menyadari potensi manfaat TIK dalam pengembangan pribadi, pendidikan, dan ekonomi, tetapi juga memahami tanggung jawab yang melekat pada penggunaan teknologi ini. Dengan bijaksana dan bertanggung jawab, umat Muslim dapat menyongsong kemajuan teknologi dengan mempertahankan nilai-nilai Islam yang kokoh.