Lihat ke Halaman Asli

Do'a senjata mukmin

Diperbarui: 14 Januari 2018   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdo'a dan berdzikir

"Hidup tergantung sangkaanmu terhadap tuhan. Menyangka tuhan serem, serem hidupmu. Menyangka tuhan maha guyon, Ringanlah hidup mu" Sujiwo Tedjo.
Menjalani hidup layaknya manusia pada umumnya. Membagi waktu kuliah, bahagiain diri sendiri, mengerjakan tugas, tidur, ngaji, makan, mandi dan tidak kalah pentingnya menjalin hubungan pacaran. Tidak terasa tiga bulan berjalan dengan waktu yang tidak di sadari rasa nya ada yang hilang dari awal-awal mendekatinya. 

Walaupun sedikit berbeda, namun rasa tetaplah rasa apalagi Cinta yang tidak bisa di otak-atik dengan granat sekalipun. Perjalanan memang tak semulus jamban juga tak seindah pelangi. Jalan pasti ada gelombang yang harus di terjang dengan keyakinan.
Dari awal memang kekuatanku hanyalah doa. Mungkin kurang pas, jika di pikir dengan akal rasio manusia. Namun ini adalah kebenaran mutlak yang kucoba meraih Cinta dengan kekuatan do'a. Lakon hidup itu ada yang menentukan, ada yang menjalankan. Sebagai muslim aku meyakini betul bahwa do'a adalah senjata.

Akhir-akhir ini hari yang kita nanti-nantikan 'kapan kita bertengkar' dan hari inilah penantian itu tiba. Dengan cara apalagi aku menyikapinya kalau bukan tuhan yang aku ajak berdiskusi untuk membujukmu. Dan benar keyakinan itu memang benar adanya, selang waktu dua menit tuhan bisa membujukmu menjadi wanita yang lemah lembut. Tuhan memang maha asik. Kalaupun ada yang berpendapat do'a ku di ijabah tuhan karna kedekatanku itu salah besar, yang aku yakini tuhan itu maha pemurah, maha pemberi. 

Sifatnya ini berlaku bagi semua manusia di bumi.
Sadar atau tidak. Dalam melakoni hidup tidak lepas dari tuhan, tuhan ada di mana-mana. Tidaklah jauh dari leher manusia, letak pasnya tuhan itu di dalam hati manusia. Intinya manusia itu tidak lepas dari ketentuan tuhan. Dalam hal apapun dan dimanapun.

Untuk bisa merasakan keberadaan tuhan dalam diri manusia tidaklah mudah, hanya orang yang mampu bersyukur dan selalu mendekatinya yang bisa merasakan adanya tuhan. Letak keburukan manusia terletak di hal pendekatan, sadar atau tidak di waktu di timbrung masalah yang besar maupun kecil maka manusia akan ingat tuhannya, akan mendekati tuhannya dengan rasa sangat ikhlas. Lalu Beristighosah untuk di mudahkan urusannya. Termasuk saya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline