Lihat ke Halaman Asli

KKNT MBKM 118 PROBOLINGGO 2022

KKNT MBKM UPN "VETERAN" JAWA TIMUR

Mahasiswa KKNT UPN "Veteran" Jawa Timur Mengedukasi Masyarakat tentang Tata Cara Penggunaan Hidroponik Manual

Diperbarui: 13 Juni 2022   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi Tepat Guna (Hidroponik) 

Probolinggo, Juni 2022. Bercocok tanam sudah menjadi kebiasaan sejak dahulu, seiring dengan perkembangan zaman, manusia banyak mengembangkan berbagai cara bercocok tanam. Salah satunya teknik bercocok tanam tersebut ialah bercocok tanam dengan metode hidroponik. 

"Teknologi budidaya sayuran dengan sistem hidroponik ini menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan dan ini menjadi peluang usaha yang cukup sehat kedepannya" Ujar Dary selaku Ketua Kelompok KKN 118.

Hidroponik merupakan sistem budidaya pertanian yang tidak membutuhkan lahan atau halaman yang luas, pemeliharaan yang relatif lebih mudah, dan tidak menyebabkan polusi, serta dapat memperindah lingkungan dengan konsep penghijauan. Membuat tanaman hidroponik tidak harus dilakukan di pedesaan tetapi bisa dilakukan di kota-kota besar yang minim lahan. 

Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan hidroponik ini menjadi penting dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kramatagung Kecamatan Bantaran Kota Probolinggo. 

Bercocok tanam dengan metode hidroponik ini dapat berkembang secara cepat karena memiliki kelebihan yaitu keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin dan  perawatannya lebih praktis, pemakaian pupuk lebih hemat, tanaman dapat tumbuh dengan pesat dan tidak kotor. 

Selain itu, menanam hidroponik menggunakan alat dan bahan yang cukup mudah seperti botol bekas atau paralon yang di rangkai menjadi tempat tumbuhnya hidroponik, alat yang dibutuhkan juga sangat mudah didapat pada toko tanaman.

Hidroponik Manual 

Mahasiswa KKNT kelompok 118 membuat tanaman hidroponik dengan jenis tanaman kangkung dan sawi. Penyemaian bibit kangkung dan sawi ini memerlukan waktu 3-5 hari lalu dipindahkan kedalam paralon atau botol bekas yang sudah ada netpot. 

"Menanam benih kangkung dan sawi cocok untuk pemula yang ingin memulai bercocok tanam tanpa membutuhkan lahan yang luas dan tidak membutuhkan biaya yang merogoh kocek" Ujar Bunga selaku Divisi Ekonomi Kreatif KELOMPOK KKN 118.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline