Lihat ke Halaman Asli

Irfan Yas

Digital Generalist

Jurnalisme Berkebangsaan: Sebuah Pengalaman

Diperbarui: 26 Juni 2023   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir Mei 2023, sebuah poster dengan tulisan "GRATIS" berhasil menghentikan scroll jemari pada aplikasi Instagram. Di sisi lain poster itu, terdapat teks "Jurnalisme Berkebangsaan" yang tidak kalah tebal menarik perhatian. 

Scroll yang asalnya vertikal kini menjadi horizontal demi mencari informasi lebih. Rupanya sebuah pelatihan jurnalisme. Rupanya pula, diriku tertarik dan ikut mendaftar. Padahal mulanya ingin melihat hiburan, malah jadi menambah beban. Tidak apa lah, selama bisa menambah wawasan. Manusia memang sulit menolak jika diberi cuma-cuma.

Kami diberi dua dari tiga topik untuk dipelajari secara mandiri. Topik pertama yang diambil adalah "Bagaimana caranya menulis seperti wartawan" oleh Heru Margianto. Topik ini membuat diriku semakin respect pada para jurnalis. Jurnalisme tidak serta merta hanya menulis berita, ada kode etik yang harus selalu dijaga. 

Topik kedua adalah "Membuat konten Storytelling sesuai kaidah jurnalistik untuk Konten Kreator" oleh Wisnu Nugroho. Beliau mengajarkan bahwa kita bisa berbagi kebaikan dengan lebih baik jika bisa membagikannya dengan baik. Panjang umur upaya-upaya baik.

Mengikuti "Jurnalisme Berkebangsaan" merupakan sebuah pengalaman yang tak terduga. Menyenangkan meski tak bersinggungan langsung dengan kerjaan. Untuk kamu yang juga sedang mencari wawasan, kegiatan ini bisa menjadi pilihan. Semoga pengalamannya sama-sama memuaskan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline