Lihat ke Halaman Asli

Irfan Tamam

Mahasiswa Sosiologi di FISIP Universitas Padjadjaran

Kesehatan Mental Dilihat dari Kacamata Sosiologi

Diperbarui: 24 September 2024   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

radarmalioboro.jawapos.com

Kesehatan mental menjadi hal yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Ketika kondisi kesehatan mental kita berada dalam kondisi yang prima, maka kita akan lebih mampu menghadapi tantangan-tantangan yang akan kita lewati di setiap harinya. Namun, isu kesehatan mental sendiri masih sering diabaikan dan dianggap sebagai hal yang tabu oleh masyarakat kita. Padahal, dengan adanya pembahasan mengenai kesehatan mental, masyarakat kita akan menjadi lebih perhatian terhadap kondisi mental dirinya maupun orang lain.

Kesehatan mental sendiri didefinisikan sebagai pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa. Selain itu, kesehatan mental juga merupakan bentuk keserasian yang baik antara fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya. Kesehatan mental mencakup kemampuan untuk mengatasi stress sehari-hari, membangun hubungan yang sehat, dan mencapai potensi terbaik dalam dirinya. Kesehatan mental yang baik sangat penting untuk kualitas hidup kita.

Dilansir dari laman https://sehatnegeriku.kemkes.go.id, hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa ada lebih dari 19 juta penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 15 tahun sudah mengalami gangguan jiwa dan lebih dari 12 juta penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Tentu, angka ini sangat mengkhawatirkan. Kondisi ini ditakutkan akan membawa dampak yang buruk bagi Indonesia kedepannya. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Dr. Celestinus Eigya Munthe, menjelaskan masalah kesehatan mental yang dimiliki individu sekitar 1 dari 5 jumlah penduduk Indonesia. Artinya, ada sekitar 20% populasi di Indonesia memiliki potensi masalah gangguan jiwa.

Dokumentasi pribadi

Dalam kacamata sosiologis, kesehatan mental dilihat sebagai kajian yang melihat kemampuan individu untuk melampaui dan menggali akar dari permasalahan sosial yang lebih luas. Kajian sosiologi menekankan kesehatan mental sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, internal maupun eksternal, seperti genetik (keturunan) dan lingkungan sosial budaya yang berada di sekitar individu. Kondisi sosial yang asimetris/tertimpang dapat menjadi pemicu dari munculnya gejala-gejala gangguan jiwa. Selain itu, sosiologi juga membahas bagaimana nilai dan norma, pembangunan sosial, peran sosial, dan interaksi sosial dapat mempengaruhi kondisi mental untuk penanganan penyelesaian permasalahan yang terjadi.

Terakhir, kesehatan mental menjadi satu kajian yang penting untuk dibahas. Tidak hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan, namun juga untuk kebaikan setiap individu. Karena kesehatan mental menjadi isu yang penting untuk melihat apakah individu dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dalam hidupnya dan agar setiap individu dapat menyelaraskan hidupnya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline